11 May 2021, 23:26 WIB

Kemendikbud Gandeng TNI AL Gelar Muhibah Budaya dan Jalur Rempah


Syarief Oebaidillah | Humaniora

MI/Panca Syurkani
 MI/Panca Syurkani
Benteng Belgica di Maluku yang jadi salah satu rute jalur rempah

DIREKTORAT Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Laut (TNI AL) menggelar program Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah.

Dijadwalkan Pelayaran KRI Dewaruci TNI AL akan mengarungi lintas samudera menyusuri 13 titik di wilayah Nusantara sekitar 3 bulan, dengan diawali jalur Banda, 17 Agustus 2021 hingga berakhir di Surabaya pada 28 Oktober 2021.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud-Ristek Restu Gunawan menjelasakan kegiatan Muhibah Budaya dan Fastival Jalur Rempah 2021 sebagai langkah diplomasi budaya serta menguatkan posisi Indonsesia sebagai poros maritim dunia.

“Jadi kegiatan ini sekaligus untuk menyiapkan Jalur Rempah sebagai Warisan Dunia atau World Heritage dalammemperkuat diplomasi Indonesia dan meneguhkan sebagai poros maritim dunia” kata Restu Gunawan di Jakarta, Senin (10/5), .

Restu menjelaskan, nusantara pernah menjadi pemain penting dan pemasok utama dalam perdagangan dunia, terutama rempah, jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara. Begitu pentingnya rempah bagi kehidupan manusia, sehingga menjadi komoditas utama yang mampu mempengaruhi kondisi politik, ekonomi, maupun sosial budaya dalam skala global.]

Menurutnya, mengangkat kembali budaya rempah merupakan upaya membangun ekosistem, tepatnya sebuah gerakan membangun ekosistem budaya rempah dari hulu hingga hilir yang diharapkan didukung semua pihak. Gerakan ini diharapkan menjadi kebangkitan atas kekuatan kebaharian, mengubah paradigma lama dan membangun perspektif yang luas atas potensi alam dan budaya.

Baca juga : Wapres: Mari Berkorban dengan tidak Mudik dan Kurangi Mobilitas

Sebanyak 13 titik rempah yang akan dilalui Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 adalah Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Bintan, Medan, Lhouksemawe, Padang, Banten, Jakarta, Semarang, Benoa, dan Surabaya.

Muhibah Budaya, dengan keterlibatan masyarakat luas melalui komunitas dan generasi muda di 13 titik rempah, mulai dari pertunjukan, musik, kuliner, berbagai kearifan lokal dan pengobatan tradisional, seminar, workshop, pemutaran film, hingga residensi budaya, melakukan kerjasama, sinergi, gerak serentak dalam memajukan kebudayaan.

Ketersambungan budaya dalam lintas daerah di Indonesia menjadi suatu esensi dari program Muhibah Budaya Jalur Rempah atas keberagaman pendukung budaya yang dipersatukan melalui kehangatan rempah-rempah, untuk mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya dan diplomasi budaya, memaksimalkan pemanfaatan Cagar Budaya dan Warisan Budaya Takbenda.

Peserta tersebar dalam 5 koridor atau titik pergantian pertukaran peserta yakni Ambon, Makassar, Tanjung Uban, Bintan, Padang, dan Jakarta

Jumlah peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah setiap koridor pelayaran sebanyak 125 orang terdiri tujuh kalangan perempuan dan 118 laki-laki (OL-7)

BERITA TERKAIT