28 April 2021, 22:53 WIB

Pacu Ekspor Jahe Merah, Gubernur Babel Siapkan Demplot


mediaindonesia.com | Nusantara

DOK IKP KOMINFO BABEL
 DOK IKP KOMINFO BABEL
Gubernur Babel Erzaldi Rosman (kiri).

CAPAIN Nilai Tukar Petani (NTP) di Bangka Belitung (Babel) periode Maret 2021 mencapai angka 3,93%. Angka ini menjadikan provinsi ini peraih kenaikan tertinggi secara nasional.

Namun hal ini tidak membuat puas Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman. Orang nomor satu di Babel ini terus berinovasi. Salah satunya akan menjadikan lahan penanaman jahe merah milik PT. Berkah Rempah Makmur sebagai demplot yang bertujuan untuk meyakinkan para pembeli. Karena selain dijadikan tempat kunjungan pembeli, tempat ini juga mrnjadi lokasi metode penyuluhan pertanian kepada petani, mulai dari proses pembibitan hingga panen.

“Harapannya nanti untuk memenuhi target kita dapat menyuplai jahe merah 270 ton per bulan. Ini merupakan suatu dorongan kepada para petani kita,” ujar Bang ER --sapaan akrabnya-- saat mengunjungi lokasi penanaman jahe merah di Desa Air Mesu, Rabu (28/4).

Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan menyiapkan bibit jahe merah yang berkualitas. Karena komoditas ini mempunyai pangsa pasar yang tinggi baik di dalam negeri dan juga sebagai komoditas ekspor, maka pihaknya akan terus berupaya mendorong para petani untuk menanam komoditas ini. "Sehingga komoditi ini menjadi salah satu pilihan para petani selain porang, nanas, dan manggis," ungkapnya.

Sementara itu Direktur Utama PT. Berkah Rempah Makmur, Agus Supriyono menjelaskan, demplot ini akan dijadikan pusat bibit berkualitas khusus jahe merah. Selanjutnya pihaknya akan memulai memproduksi industri olahan dari jahe merah seperti minyak atsiri dan serbuk powder.

"Sesuai perintah Bapak Gubernur, untuk memakmurkan masyarakat kecil, kami sebagai fasilitator bertekad dapat membantu dengan berencana mendirikan pabrik di kawasan Lubuk, Kabupaten Bangka Tengah, "jelasnya.

Ditambahkan oleh Direktur PT.Berkah Rempah Makmur, Maspiat, bahwa penanaman jahe merah berstandar ekspor harus menggunakan bahan organik tanpa bahan kimia. Standar Operasional Prosedur (SOP) kita tekankan harus menggunakan bahan organik seperti kompos, kohe sapi, daun bambu, dan batang pisang.

"Di samping itu kita telah membuat pupuk organik cair sendiri termasuk pestisida nabati untuk mendapatkan hasil yang berkualitas," jelasnya.

Terkait pangsa pasar ekspor, Jerman sudah mengajukan permintaan minyak atsiri. Sementara negara kawasan Timur Tengah bersiap menampung serbuk powder olahan Babel. Oleh karena itu, Pemprov. Babel mencanangkan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) jahe merah dapat membantu masyarakat membudidayakan komoditas jahe merah. (RO/OL-10)

BERITA TERKAIT