30 January 2021, 18:57 WIB

Flu Burung Tewaskan 750 Pelikan di Senegal


Atikah Ishmah Winahyu | Internasional

JACK GUEZ / AFP
 JACK GUEZ / AFP
Jenis burung pelikan putih yang banyak hidup di cagar alam burung Djoudj Senegal. Burung pelican banyak mati terserang penyakit flu burung.

FLU burung membunuh sedikitnya 750 pelikan di cagar alam burung Djoudj Senegal. Kementerian Lingkungan Negara Senegal mengatakan, burung-burung yang mati terdiri atas 740 remaja dan 10 dewasa, ditemukan di suaka burung nasional Djoudj pada 23 Januari dan cagar alam itu ditutup untuk umum.

“Sekarang kami memiliki hasil analisis. Ini memang flu burung tipe A H5N1,” kata Direktur Taman Nasional, Bocar Thiam.

Menteri Lingkungan Hidup Senegal, Karim Sall, pun membenarkan diagnosis flu burung tersebut. Campuran lahan basah, sabana, kanal, rawa-rawa dan danau yang terletak di delta Sungai Senegal, Djoudj menampung lebih dari 3 juta burung individu dari hampir 400 spesies.

Thiam awalnya mengesampingkan flu burung, mengklaim bahwa flu itu hanya menyerang burung yang memakan biji-bijian, bukan burung pemakan ikan seperti pelikan. Tetapi analisis oleh kementerian peternakan membantah teori tersebut.

Sementara tubuh dan limbah pelikan telah dimusnahkan, Thiam mengatakan, “Kami harus berbuat lebih banyak untuk mencegah penyebaran penyakit.”

Pada awal tahun, Senegal memusnahkan lebih dari 40.000 unggas setelah wabah flu burung terdeteksi di sebuah peternakan di Thies di bagian barat negara itu.

Hampir 60.000 burung telah mati pada minggu-minggu sebelumnya, kata kementerian peternakan. Pihak berwenang sekarang percaya bahwa cluster tersebut telah dibasmi.

Perbatasan Senegal telah ditutup untuk produk unggas sejak wabah flu burung tahun 2005 untuk mencegah kontaminasi, tetapi pemerintah berjuang untuk mencegah impor ilegal dari negara-negara tetangga.

Beberapa negara Eropa juga menderita wabah flu burung, dengan 2 juta hewan yang sebagian besar bebek, dimusnahkan di Prancis pada bulan Desember. (Aiw/The Guardian/OL-09)

BERITA TERKAIT