MANTAN Perdana Menteri (PM) Sudan Sadiq al-Mahdi meninggal dunia akibat terinfeksi covid-19. Pria berusia 84 tahun itu merupakan PM Sudan terakhir yang dipilih secara demokratis.
Dia kemudian digulingkan oleh Presiden Omar al-Bashir pada 1989. Saat ini, al-Bashir telah digulingkan dalam kudeta militer.
Baca juga: Sudan Bebas dari Daftar Sponsor Terorisme dengan Syarat
Pemimpin Partai Umma Nasional Islam moderat dipindahkan ke Uni Emirat Arab untuk menjalani perawatan selama tiga minggu. Tepatnya setelah dinyatakan positif covid-19 di Sudan.
"Kami menyampaikan belasungkawa rakyat Sudan atas kepergian Sadiq al-Mahdi," bunyi pernyataan partai pendukungnya.
Al-Mahdi dikenal sebagai tokoh oposisi yang gigih selama pemerintahan al-Bashir. Dia pun mendukung gerakan protes massal, yang akhirnya mendorong militer untuk menggulingkan sang presiden.
Setelah digulingkan, al-Bashir kini berada di penjara dengan keamanan tinggi di wilayah Khartoum. Dia dinyatakan bersalah terkait kasus korupsi pada Desember lalu.
Baca juga: Covid-19 Belum Usai, Jepang Temukan Kasus Flu Burung
Selain itu, al-Bashir juga diadili atas perannya dalam kudeta pada 1989. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mendakwanya terkait tuduhan kejahatan perang pada 2003 lalu. Jika terbukti bersalah, al-Bashir terancam hukuman mati.
Kasus positif covid-19 di Sudan hampir mencapai 17.000 orang. Adapun kasus kematian akibat covid-19 tercatat lebih dari 1.200 orang.(AFP/OL-11)