SETIAP hari jutaan manusia menyesaki perut bumi Moskow. Jumlahnya melebihi sembilan juta kepala pada hari kerja. Tujuan mereka satu, menghindari kepungan kemacetan lalu lintas dan menyingkat waktu ke tempat tujuan masing-masing.
Kereta bawah tanah Metro Moskow merupakan transportasi andalan warga ibu kota Rusia, pada 15 Mei nanti menapaki usia ke-83 tahun. Kecepatan rata-ratanya sekitar 41,61 km/jam dengan interval antarkereta minimal 90 detik.
Arsitektur menawan menghiasi 215 stasiun metro yang tersebar di 12 jalur. Jika ditambah dengan jalur lingkar pusat Moskow (MCC) dan monorail, jumlah keseluruhan menjadi 252 stasiun dengan total panjang 424,7 kilometer. Tidak hanya sebagai stasiun, beberapa di antaranya juga berfungsi sebagai museum dan galeri.
Padahal, saat perang dunia kedua, 22 Juli 1941, stasiun dan terowongan metro merupakan tempat berlindung dari serangan bom udara Jerman. Dewan kota Moskow menjalani rutinitas sehari-hari di bawah tanah ibu kota, sekitar setengah juta orang berlindung selama pemboman berlangsung.
Papan dengan total panjang mencapai 36,5 km diletakkan di atas rel. Di 20 stasiun dikirim 4.600 tempat tidur dan 3.800 tempat tidur bayi. Penerangan ditambah dan fasilitas umum seperti air minum dan toilet dibangun. Tidak hanya itu, di stasiun juga terdapat layanan medis, perpustakaan, dan pemutaran film. Lebih dari 200 bayi lahir di stasiun metro selama serangan udara menghujani kota.
Beberapa stasiun metro disulap menjadi kantor pemerintahan dan militer. Salah satunya Stasiun Kirovskaya yang sekarang bernama Chistye Prudy. Ruang kerja Pemimpin Uni Soviet Josef Stalin dan Kepala Staf Umum Shaposhnikov terletak di subplatform stasiun dari sisi jalur pertama, sedangkan di jalur kedua digunakan sebagai pusat komunikasi.
Pada malam peringatan ulang tahun revolusi Oktober ke-24, 6 November 1941, stasiun metro Mayakovskaya menjadi pusat aktivitas ibu kota. Dua ribu kursi dibawa dari Teater Bolshoi untuk acara yang diisi laporan dan seruan Stalin itu. Di akhir pertemuan, konserpun digelar.
Hingga kini, Metro Moskow masih menjadi tempat berlindung bagi warga Moskow. Bedanya, dulu masyarakat berlindung dari kepungan bom, kini berlindung dari kepungan kemacetan. Karena keindahannya, tak salah jika Metro Moskow menyandang predikat sebagai metro paling indah di Dunia.