SEORANG lelaki setengah baya bertemu Abu Nawas untuk mencari solusi dari masalah sulit yang sedang dihadapinya. Lelaki itu kini tinggal di rumah sempit bersama istri dan delapan anaknya.
Tanpa diduga, Abu Nawas justru menyuruh lelaki itu membeli domba, unggas, serta anak unta dan meletakkan hewan-hewan tersebut di dalam rumah. Karena sangat percaya Abu Nawas, nasihat itu pun dia turuti.
Beberapa hari kemudian, ia menemui Abu Nawas. "Wahai Abu Nawas, aku telah melaksanakan saranmu, tetapi rumahku bertambah sesak," kata lelaki itu mengeluh.
Puncaknya, lelaki itu berkata bahwa keadaan di dalam rumahnya seperti neraka karena lebih mengerikan dari hari sebelumnya.
Dengan tenang, Abu Nawas meminta lelaki itu menjual anak unta. Beberapa hari kemudian, Abu Nawas mendatangi rumah lelaki itu dan menanyakan keadaannya. Apakah rumahnya dirasa lebih lega atau sebaliknya, masih dirasakan sempit.
Lelaki itu mengatakan bahwa keadaannya sudah lebih baik karena tidak ada anak unta di rumahnya. Kemudian Abu Nawas menyuruh lelaki itu menjual unggasnya.
Beberapa hari kemudian, Abu Nawas mendatangi lagi lelaki itu dan menanyakan keadaannya. Dijawab, keadaan lebih menyenangkan karena tidak ada lagi unggas di rumahnya.
Abu Nawas pun lalu menyuruh lelaki itu menjual dombanya. Dengan senang hati, lelaki itu pun menjualnya ke pasar.
Beberapa hari kemudian, Abu Nawas kembali bertamu dan menanyakan keadaan rumah lelaki itu sekarang. Tanpa basa-basi, lelaki itu menjawab dengan lantang.
"Kami merasakan rumah kami bertambah luas karena binatang-binatang itu sudah tidak lagi tinggal bersama kami dan kami merasa lebih berbahagia daripada dulu," kata orang itu dengan wajah berseri-seri. (Fal/H-1)
Sumber: Buku Abu Nawas Sufi dan Penyair Ulung yang Jenaka (2021) karangan Muhammad Ali Fakih.