13 April 2021, 16:16 WIB

Masjid Nursiah Daud Paloh Hidupkan Ramadan 1442 H


Ade Alawi | Ramadan

Syarifudddin/Masjid NDP
 Syarifudddin/Masjid NDP
.

MASJID Nursiah Daud Paloh, Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, menghidupkan Ramadan 1442 Hijriah dengan tetap menjaga protokol kesehatan covid-19.

Berbagai kegiatan digelar, yakni kajian Ramadan, tahsin al quran, pelatihan jurnalistik, dan aneka lomba di lingkungan Media Group, seperti lomba kultum (kuliah tujuh menit) atau tausiah singkat, lomba tahfidz al quran, dan lomba adzan.

"Kegiatan kajian yang sebelum pandemi covid-19 kami gelar setiap hari selama Ramadan, namun karena pandemi kita hanya gelar seminggu sekali setiap selasa. Ada juga tahsin al quran setiap senin dan kamis. Pelatihan jurnalistik kami gelar secara daring, dan berbagai lomba internal kami gelar juga secara daring," kata Ketua Panitia Ramadan 1442 H Masjid Nursiah Syarifuddin Ibrahim dalam keterangannya, Senin (12/4).

Pelatihan jurnalistik, kata dia, meliputi Konvergensi Media Dakwah di Era Digital (prinsip-prinsip media Islami dan platform media) oleh jurnalis senior Metro TV Saikhu Baghawi, Public Speaking  untuk Aktivis Dakwah oleh penyiar Metro TV Hamdan AlKafi, dan Literasi Digital untuk Melawan Hoax oleh Head of Content Enrichment & Social Media Medcom.id Jati Savitri.

"Dunia sudah berubah dengan segala dinamikanya, maka para aktivis masjid/dakwah harus mengetahui perkembangan di dalamnya, terutama mengantisipasi dan mendeteksi hoaks," tutur editor Metro TV ini.

Pelatihan jurnalistik tersebut, lanjutnya, dilakukan secara gratis. Peserta tinggal mendaftar ke www.masjidnursiahdaudpaloh.com.

Kegiatan di Masjid Nursiah Daud Paloh diawali dengan salat tarawih pada senin malam (12/4). Sebelum tarawih disampaikan kultum oleh ustaz Nurjaman, Imam Masjid Nursiah Daud Paloh.

Dia menyampaikan Ramadan ibarat sebuah pertunjukkan maka harus dipersiapkan dengan matang.

Menurutnya, ada empat permintaan orang yang akan berpuasa kepada Sang Khaliq, seperti doa yang disampaikan Rasulullah SAW.

"Pertama, Al Yum (kelapangan hati), Kedua, keimanan, Ketiga, keselamatan (kesehatan jasmani dan ruhani) keempat, keislaman. Keislaman adalah aktualisasi keimanan. Tidak bisa dikatakan seseorang beriman jika yang yang bersangkutan tidak mencerminkan keislamannya, seperti kasus-kasus teror bom," ujarnya. (X-10)

BERITA TERKAIT