25 September 2023, 23:32 WIB

PSI Perlu Jelaskan Penujukkan Kaesang Sebagai Ketua Umum


Dhika Kusuma Winata | Politik dan Hukum

Youtube PSI
 Youtube PSI
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep

DEWAN Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menetapkan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum (Ketum) baru menggantikan Giring Ganesha. Putra Presiden Joko Widodo itu bakal memimpin PSI periode 2023-2028.

Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai karpet merah untuk Kaesang yang baru menjadi anggota lalu ditunjuk sebagai ketua umum mencuatkan persoalan kaderisasi PSI. 

Menurutnya, terlalu naif mengatakan keputusan Kaesang bergabung dengan PSI tanpa restu dari Presiden Jokowi sebagai orang tua sekaligus mentor politik.

"Yang harus jadi catatan bagi PSI adalah jangan sampai perekrutan dari ini membuat mekanisme demokrasi internal di dalam organisasi PSI atau aspek kaderisasi menjadi semakin tidak terang benderang bagi publik," kata Bawono ketika dihubungi, Senin (26/9).

Baca juga : Modal Sosial dan Status Anak Presiden Antarkan Kaesang Jadi Ketum PSI

"Pergantian ketua umum ini harus dijelaskan kepada publik bagaimana mekanisme organisasi di PSI dan bagaimana demokrasi internal berjalan sehingga seseorang bisa mencapai pucuk pimpinan tertinggi sebagai ketua umum," imbuhnya.

Baca juga : PSI Keluarkan SK Kaesang sebagai Ketum Periode 2023-2028

Dia berpendapat keputusan Kaesang ke PSI dan bukan PDIP yang notabene partai politik tempat ayah dan kakaknya merintis karier politik ada kaitannya dengan Pilpres 2024. Hal itu akan terjawab ketika PSI membuat keputusan resmi soal bakal capres yang akan didukung.

"Apabila nanti PSI memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto maka keputusan Kaesang Pangarep untuk bergabung dgn PSI menjadi sebuah simbol komunikasi politik Presiden Joko Widodo mengenai ke manakah arah kecenderungan dukungan mantan Gubernur DKI Jakarta itu di pemilihan presiden mendatang," ujarnya. (Z-8)

 

BERITA TERKAIT