KEPALA Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Irvansyah mengatakan Laut Cina Selatan tetap menjadi wilayah yang wajib dijaga. Pihaknya, akan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengamankan Laut Cina Selatan khususnya Natuna Utara yang menjadi bagian dari NKRI.
"Menang tidak ada pilihan lagi, memang kita harus tetap jaga, kita hadirkan unsur-unsur kita di Laut Natuna Utara," ujar Irvansyah sesuai upacara pelantikannya menjadi kepala Bakamla di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/9).
Ia diminta oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk bekerja sama dengan instansi lain dalam menangani keamanan di laut. Permasalahan keamanan di laut, terang Irvansyah, tidak bisa hanya diurus satu lembaga. Bakamla seperti diketahui merupakan badan yang mengoordinasikan keamanan di laut.
Baca juga : Resmi jabat kepala Bakamla, Irvansyah Bakal Tambah Armada Kapal
"Dari bapak presiden melalui bapak seskab ya diingatkan untuk bekerja bersama-sama dengan instansi lain, dengan kementerian dan lembaga yang lain, intinya itu terintegrasi lah dengan instansi kementerian yang lain dan TNI juga kita harus bekerja bersama-sama," sambung Irvansyah.
Sebagai lembaga yang baru dibentuk pada 8 Desember 2014, Irvansyah menyampaikan beberapa tantangan yang harus diatasi Bakamla.
Baca juga : DPR Minta Kasus Kapal Super Tanker Iran Berisi BBM Ilegal Rp4,6 Triliun DIkawal Tuntas
Kurangnya personil, sarana dan prasarana hingga infrastruktur menurutnya masih menjadi pekerjaan rumah. Apalagi, Bakamla belum mempunyai kantor sendiri.
"Banyak sebetulnya karena ini kita organisasi baru ya, organisasi baru dari sisi personel kita juga masih banyak kurang. Kemudian sarana dan prasarana, aset, alutsista istilahnya, ini aset-aset kita juga belum banyak," tuturnya.
"Kantor masih numpang, ada yang masih pinjam, sementara itu kerja sama tugas-tugas harus tetap dijalankan," ungkap Irvansyah.
Cegah Penyelundupan
Ia lebih lanjut menuturkan akan meneruskan tugas yang sudah dirintis oleh Kepala Bakamla sebelumnya, Laksamana Madya Aan Kurnia. Menurutnya organisasi internal serta kinerja Bakamla di bawah kepemimpinan kepala sebelumnya sudah baik sehingga ia tinggal melanjutkan.
"Saya tinggal meneruskan dan cukup ringan kerjanya karena sudah baik sekali dari pejabat sebelumnya sudah diatur. Dari yang sebelumnya kita disclaimer, sekarang sudah (mendapat predikat) wajar tanpa pengecualian 3X berturut-turut. Triple strike lah apa istilahnya itu. Jadi sudah semakin baik, organisasi internal sudah baik, kerja sama juga sudah baik, terbukti kemarin kita sudah menangkap kapal Iran hasil kerja sama koordinasi dengan negara tetangga kita," paparnya.
Selain itu, Irvansyah juga mengatakan akan mengintensifkan patroli untuk mencegah tindak pidana penyelundupan narkotika dan obat terlarang.
"Ya nanti kita lebih fokus lagi untuk narkoba, terutama yang masuknya lewat laut," tukasnya. (Z-4)