05 September 2023, 18:10 WIB

Ada Luka Misterius pada Jenazah Imam Masykur, Keluarga Minta Hasil Autopsi Dibuka


Khoerun Nadif Rahmat | Politik dan Hukum

Istimewa
 Istimewa
Ilustrasi

CALON tunangan korban penculikan Imam Masykur 25, Yuni Maulida, 23, mengungkap sejumlah luka pada jenazah korban penganiayaan tiga oknum Paspampres dan prajurit TNI itu.

"Waktu yang saya lihat, kondisi jenazah waktu di Karawang, itu posisi kepala almarhum ada luka. Terus, di sini ada juga luka di badan (dada) sebelah kiri," kata Yuni, Selasa (5/9).

Kendati demikian, Yuni tak merinci lebih lanjut soal luka yang ia lihat. Sebab, Ia mengaku tak ada yang memberitahu sebab luka itu. "Nggak tau bekas apa, nggak tahu karena apa. Disebelah kiri ada bolongnya pokoknya lubang ada lubangnya," tuturnya.

Baca juga : Soal Sidang Etik Pemecatan 3 Anggota, Panglima TNI: Masih Proses Penyidikan

Kuasa Hukum Keluarga, Putri Maya Rumanti menjelaskan kondisi jasad Imam saat baru ditemukan telah membengkak disertai memar pada bagian badan dan wajah.

"Kondisi jenazah sudah membengkak. wajahnya juga sudah tidak dikenali lagi. Kalau tunangannya mengenal, tapi sudah tidak baik. ada memar di wajah, ada memar di dada gitu," ungkapnya.

Baca juga : Sosok Imam Masykur, Pemuda Aceh yang Tewas di Tangan Anggota Paspampres

Putri juga menerangkan terdapat luka berupa lubang pada bagian dada sebelah kiri Imam. Oleh karena itu, Putri pun mendesak supaya hasil autopsi Imam segara diungkap.

"Menurut pacarnya yang lihat, ada seperti lobang tembakan, tapi belum tahu apakah itu lobang tembakan atau ditusuk ataukah di dada sebelah kiri, seperti lobang," sebutnya.

"Katanya si tidak tembus. Kan si pacar tidak boleh membalik badan tidak boleh. Karena hanya dibuka jenazah ini benar gak, nah untuk lobang kita mungkin saat itu belum bisa dipastikan apakah itu dari tusukan, atau tembakan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video beredar soal tewasnya seorang pemuda asal Desa Mon Kelayu, Gandapura, Bireuen, Aceh bernama Imam Masykur 25 tewas setelah diduga diculik dan disiksa oleh oknum TNI.

Berdasarkan unggahan akun Instagram @rakan_aceh, memperlihatkan sebuah video percakapan lewat telepon. Diduga dalam video itu, merupakan suara Imam Masykur sempat menghubungi seseorang dengan logat menggunakan bahasa daerah.

"Warga Bireuen Imam Masykur sempat menelepon keluarganya, meminta supaya dikirimkan uang Rp50 juta. Bila terlambat dikirim dia akan dibunuh. Dia meminta adiknya menelpon ibu mereka supaya mengirimkan uang secepatnya," tulis keterangan dalam unggahan tersebut. (Z-4)

BERITA TERKAIT