17 August 2023, 17:20 WIB

Pantun Bamsoet Soal Perubahan peta Koalisi Pilpres Dinilai Tak Berlebihan


Fachri Audhia Hafiez | Politik dan Hukum

Medcom.id
 Medcom.id
Ilustrasi

KETUA MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan pantun terkait koalisi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang berpotensi berubah. Penilaian Bamsoet itu disebut tak berlebihan.

"Penilaian Bamsoet itu tentu tidak berlebihan. Sebab, koalisi yang ada saat ini masih cair, karena itu masih terbuka untuk berubah," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, Kamis, 17 Agustus 2023.

Bamsoet menyampaikan pantun terkait koalisi Pilpres 2024 dalam Sidang Tahunan MPR 2023. Begini bunyinya :

"Burung perkutut di atas awan, terbang tinggi, hinggap di pohon beringin, terima kasih atas kehadiran tuan dan puan. Walaupun koalisi masih bisa berubah-ubah, melalui Sidang Tahunan MPR ini mari kita jaga persatuan dan kesatuan," kata Bamsoet di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.

Baca juga : Penentuan Cawapres Jadi Tantangan Besar Kekuatan Koalisi Besar

Jamiluddin mengatakan komposisi koalisi berpotensi berubah lantaran belum adanya pasangan capres-cawapres yang mutlak. Ia menyebut komposisi koalisi akan berubah lagi ketika masing-masing capres mengumumkan pasangannya.

Ia mencontohkan peluang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) keluar dari PDIP bila kadernya, Sandiaga Salahuddin Uno, tidak dijadikan cawapres Ganjar Pranowo. Hal yang sama juga berpeluang terjadi pada Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berada di poros pendukung bakal capres Prabowo Subianto.

Baca juga : Dukungan Partai Politik Tidak Jamin Capres Menang, Kejadian di Pemilu 2004 dan 2014

"Bila Airlangga Hartarto, Erick Thohir, atau Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak menjadi cawapres Prabowo, maka ada peluang Golkar atau PAN atau PKB keluar dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (poros pendukung Prabowo)," jelas Jamiluddin.

Selain itu, Partai Demokrat juga dinilai berpeluang untuk meninggalkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Apabila, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak jadi bakal cawapres Anies Baswedan.

"Jadi, semua koalisi yang ada memang masih dalam tahapan kritis. Karena itu, koalisi yang ada masih berpeluang berubah," ujar Jamiluddin. (MGN/Z-4)

 
BERITA TERKAIT