09 August 2023, 20:53 WIB

Kemenlu Sebut Selalu Jalin Komunikasi dengan Selandia Baru soal Upaya Pembebasan Pilot Susi Air


Cahya Mulyana | Politik dan Hukum

Dok. TPNPB-OPM
 Dok. TPNPB-OPM
Kapten Philip Mark Mehrtens dalam penyanderaan oleh KKB Papua

INDONESIA terus menjalin komunikasi dengan pemerintah Selandia Baru mengenai usaha pembebasan warganya, Phillip Mark Mehrtens yang bekerja untuk maskapai Susi Air itu ditahan KKB Papua sejak enam bulan lalu setelah ditangkap di Bandara Nduga.

Jakarta memberikan seluruh informasi kepada Wellington mengenai mengenai kondisi Phillip termasuk pula upaya terbaru di lapangan. 

"Hingga saat ini, komunikasi antar pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dengan pihak Selandia Baru terus dijalin," jelas Juru Bicara Kemlu Teuku Faizyasah kepada Media Indonesia, Rabu (9/8).

Baca juga : PM Selandia Baru Minta Kapten Philip Mehrtens Segera Dibebaskan, Ini Jawaban TNI

Menurut dia, kemenlu memberikan laporan berkala dan terbaru kepada pemerintah Selandia Baru menyangkut pembebasan Phillip. Tetapi operasional di lapangan sepenuhnya di bawah kendali aparat keamanan.

"Dari sisi Kemenlu, kita memfasilitasi di aspek kekonsuleran serta memberi update atau pemutahiran infornasi dari waktu ke waktu," pungkasnya.

Baca juga :: PM Selandia Baru Minta RI Segera Bebaskan Kapten Philip Mehrtens dari KKB Papua

Terpisah Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins meminta Indonesia membebaskan Phillip yang ditahan KKB sejak enam bulan lalu. 

"Saya ingin mendesak, sekali lagi, mereka yang menahan Phillip untuk segera melepaskannya. Sama sekali tidak ada pembenaran untuk menyandera," kata Hipkins kepada wartawan di Auckland.

Menurut dia keluarga Phillip menunggu kabar pembebasan dari Indonesia. Sejak Februari, kabar tersebut tidak kunjung tiba sehingga membuat keluarganya was-was.

"Phillip adalah ayah, suami, saudara laki-laki dan anak yang sangat dicintai. Semakin lama Phillip ditahan, semakin besar risiko terhadap kesejahteraannya dan semakin sulit bagi dia dan keluarganya,” tegasnya.

Hipkins mengatakan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia. Dia juga mengatakan telah berbicara dengan keluarga Mehrtens minggu ini untuk meyakinkan kondisinya.

"Saya mengakui ini adalah waktu yang sangat menantang bagi mereka. Keselamatan dan kesejahteraan Phillip tetap menjadi prioritas utama kami,” jelasnya.

KKB yang menculik Phillip berasal dari kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Mereka sebelumnya menuntut agar Indonesia mengakui kemerdekaan Papua sebagai imbalan pembebasan warga Selandia Baru itu. (AFP/Z-5)

BERITA TERKAIT