31 July 2023, 22:47 WIB

Wakil Ketua KPK Tanggapi Santai Teror Karangan Bunga di Rumahnya


Candra Yuri Nuralam | Politik dan Hukum

Ist
 Ist
Teror karangan bunga di rumah Wakil Ketua KPK

WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata buka suara atas teror karangan bunga di rumahnya. Dia menanggapi kiriman itu dengan santai.

"Itu kan dukungan kan, selamat kan tujuannya selamat itu kan dukungan buat upaya-upaya pimpinan yang kebetulan ditunjukkan kepada saya," kata Alex di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Senin (31/7). 

Menurut Alex, karangan bunga misterius yang tiba di rumahnya merupakan bentuk dukungan. Sebab, kalimat awal yang digunakan yakni 'selamat'.

Baca juga : Teror Karangan Bunga Menyerang Pejabat KPK Usai OTT di Basarnas

Dia berterima kasih dengan pemberian karangan bunga itu. Meskipun, pengirimnya dirahasiakan dan hanya menyebut 'tetangga'.

Baca juga : Nurul Ghufron Sebut KPK Diteror, Difitnah Follow Akun Porno sampai Ancaman Nyawa

"Bisa saja masyarakat yang memang mendukung KPK. Saya tidak menuduh siapa-siapa. Itu pendapat pribadi saya," ucap Alex.

Alex mengaku tidak takut maupun terintimidasi dengan penyerahan karangan bunga misterius itu. Dia masih berpikir negatif atas pemberian tersebut.

"Jadi apakah terpengaruh saya? Sejauh ini tidak terpengaruh dengan itu. Sekali lagi saya masih berpikir positif apa yang dikerjakan KPK itu adalah sesuatu yang baik buat negara ini dan masyarakat," ujar Alex.

Sejumlah pejabat KPK mendapatkan teror karangan bunga ke rumahnya. Ancaman ini terjadi setelah operasi tangkap tangan (OTT) di Badan SAR Nasional (Basarnas) berlangsung.

Karangan bunga yang hadir mengatasnamakan 'tetangga'. Isinya berupa selamat karena sudah memasuki pekarangan rumah 'tetangga'.

"Karangan bunga yang dikirim ke rumah rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melalui keterangan tertulisnya. 

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menjadi pihak yang mendapatkan teror karangan bunga itu. Mereka berdua merupakan pejabat struktural yang memaparkan materi konferensi pers OTT di Basarnas beberapa waktu lalu. (MGN/Z-8)

BERITA TERKAIT