09 June 2023, 08:40 WIB

Karena Sulit, KPK Pakai Metode Cut Off di Kasus Korupsi Beras Bansos


Candra Yuri Nuralam | Politik dan Hukum

Dok.MI
 Dok.MI
KPK mengaku kesulitan akan menelusuri data penerima bantuan sosial beras, sehingga memutuskan menggunakan metode cut off.

BANYAKNYA penerima bantuan sosial (bansos) beras untuk keluarga penerima harapan menyulitkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri data. Karenanya, Lembaga Antirasuah memilih menggunakan metode cut off.

"Kita harus ada cut off, misalnya nih, kita anggap semua beras yang salurkan itu semuanya tersalurkan, lalu kita diminta, ini enggak semua nih, dari 11 juta misalnya, itu satu juta enggak sampai, siapa yang enggak menerima? Waduh datanya kita kesulitan di situ karena jumlahnya jutaan tadi," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Jakarta, Jumat (9/6).

Karena tidak bisa memastikan ke penerima bansos satu-satu, Lembaga Antirasuah memilih untuk mengambil data dari penghitungan kerugian negara. Hasil pemeriksaan saksi juga dipakai untuk menguatkan.

Baca juga: Kantor Kemensos Digeledah KPK, Wapres: Tidak Masalah

"Jadi, kita harus melihat juga dari sisi pemeriksaan itu juga termasuk dalam proses penghitungan kerugian negara mana kira-kira yang memungkinkan dan cepat kita lakukan," ucap Alex.

Kasus ini sudah di tahap penyidikan. KPK menetapkan enam tersangka dalam perkara tersebut.

Baca juga: KPK Serahkan Rp154,10 M ke Negara Sebagai Pemulihan  Aset

Mereka sudah dicegah ke luar negeri selama enam bulan. KPK berharap para tersangka kooperatif selama proses hukum berjalan. (Z-3)

BERITA TERKAIT