05 June 2023, 23:39 WIB

Kepentingan Jokowi Dinilai Lebih Tergaransi Prabowo


Media Indonesia | Politik dan Hukum

BPMI Setpres
 BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

HUBUNGAN Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan retak karena masalah penentuan cawapres untuk capres Ganjar Pranowo. Keretakan ini membuka peluang untuk Jokowi secara penuh memberikan dukungannya ke capres Prabowo Subianto. 

“Jika hubungan Jokowi-Mega semakin memburuk, maka potensi Jokowi untuk mendukung Pak Prabowo secara all out semakin kuat. Jokowi merasa kepentingan politik nya bisa lebih tergaransi oleh pak Prabowo dibanding Megawati,“ jelas pengamat politik dari Citra Institute, Yusak Farchan.

Kepentingan Jokowi untuk meneruskan legasi sangat besar. Jokowi berharap agar penerusnya bisa melanjutkan program-program pemerintahannya. Maka akhirnya Jokowi akan melihat sosok mana yang memberikan ‘garansi’ untuk melanjutkan legasinya.

Baca juga: Golkar Dinilai akan Melabuhkan Dukungan ke Prabowo atau Ganjar

Sebelumnya, dikabarkan ada retakan dalam hubungan Jokowi dan Megawati karena pilihan cawapres. Yusak pun menilai Presiden Jokowi sejak awal memang cenderung meng-endorse Erick Thohir dan Sandiaga Uno. Sayangnya, kedua nama tersebut tampak belum disetujui Megawati.

Menurut Yusak, PDIP masih akan mempertimbangkan cawapres dari lingkaran tokoh islam kultural seperti NU yang berpotensi mendulang suara Ganjar sebagaimana Pilpres 2019. 

Baca juga: Akui Ganjar Calon Kuat Capres 2024, Zulhas Puas Kerjasama Politik dengan PDIP

“Meskipun Erick mendapat dukungan Ansor, tapi ketokohan Erick di NU belum bisa mewakili dan menggerakkan jaringan NU secara maksimal. Apalagi PKB dengan jaringan NU-nya sudah ada di kubu pak Prabowo.” imbuh Yusak. 

Dalam konteks penentuan capres-cawapres, Yusak mengingatkan, Jokowi sadar posisinya di PDIP. Sebutan petugas partai saat Jokowi menjadi capres sebenarnya menegaskan bahwa supremasi dan kekuasaan politik atas PDIP ada di tangan Bu Mega.

“Inilah yang membuat Jokowi melakukan manuver-manuver politik atau cawe-cawe pilpres dengan memainkan sekoci politiknya seperti pak Prabowo,” tandas Yusak. (Z-7)

BERITA TERKAIT