BERASAL dari kalangan profesional dan tidak terikat oleh partai politik membuat Erick Thohir menjasi sosok calon wakil presiden (cawapres) pilihan rakyat. Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI itu menjadi salah satu cawapres potensial untuk mendampingi capres di berbagai bursa survei Indonesia.
Dalam bursa cawapres, nama Erick Thohir unggul dibanding calon lainnya yang datang dari parpol seperti Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang telah bergabung ke Golkar serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. "Erick Thohir miliki performa yang lebih baik. Ia bukan dari kalangan partai," terang Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah.
Dikatakan, status Erick Thohir sebagai pemimpin yang tidak terikat dengan partai menyimpan berbagai keunggulan sebagai sosok cawapres. Salah satu di antaranya adalah Ketum PSSI ini mampu melakukan penterasi ke wilayah wilayah di Indonesia di luar basis massa parpol.
Demikian juga dengan wilayah lain di luar pulau Jawa, mengingat Erick Thohir merupakan Menteri BUMN sekaligus Ketum PSSI. Posisi tersebut membuat Eks Presiden Inter Milan ini leluasa menyambangi daerah - daerah lain di Indonesia.
Erick Thohir juga kader dari organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU). Ia adalah Anggota Kehormatan Banser dan Ketua Steering Committee Harlah ke-100 NU.
Dengan ini, Erick Thohir juga berpotensi mendapatkan dukungan warga NU atau Nahdliyin yang tersebar di seluruh Indonesia dan khususnya di Jawa Timur. Karenanya, Dedi menilai Erick Thohir potensial untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang sebagai cawapres pendamping capres.
"Erick Thohir bisa mendulang tambahan suara dari yang sudah dimiliki partai. Itulah sebab Erick potensial," pungkas Dedi. (RO/R-2)