KINERJA apik yang diperlihatkan sebagai Menteri BUMN maupun Ketua Umum PSSI membuat elektabilitas Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada pilpres 2024 meningkat. Berbagai gebrakan dan prestasi yang dicapai membuat Erick Thohir menjadi kandidat kuat sebagai cawapres.
"Publik melihat bakal cawapres termasuk Erick Thohir dari track recordnya atau dari prestasinya. Karena Erick Thohir dianggap bagus oleh masyarakat secara umum maka elektabilitasnya cenderung naik, sebagai cawapres cenderung tinggi, karena tadi dianggap secara umum sukses,” ungkap pengamat politik Ujang Komarudin.
Berdasarkan hasil temuan terbaru dari Litbang Kompas elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres menguat dari Januari hingga Mei. Erick Thohir tercatat memiliki peningkatan elektabilitas sebesar 1,4 persen dari 3,1 persen menjadi 4,5 persen. Hal ini membuat Erick Thohir berada di jajaran teratas sebagai cawapres dalam bursa Pilpres 2024.
Seperti dikemukakan Ujang, peningkatan elektabilitas ini ditopang oleh kinerja apik yang dimiliki oleh eks Presiden Inter Milan tersebut. Di Kementerian BUMN, Erick Thohir berhasil meningkatkan laba per tahunnya secara konsisten, mulai dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp124,7 triliun pada 2021.
Demikian pula pada 2022 angka laba Kementerian BUMN meningkat menjadi Rp303,7 triliun. Dividen kepada negara juga tertinggi sepanjang sejarah yakni menyentuh angka Rp80 triliun.
Sedangkan di PSSI, Erick Thohir berhasil memberikan medali emas sepak bola putra di SEA Games Kamboja 2023 yang pertama kali dalam 32 tahun terakhir Terbaru, Erick Thohir berhasil mengundang pemenang Piala Dunia 2022, Timnas Argentina untuk merumput di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) melawan skuad Garuda senior dalam ajang FIFA Matchday, 19 Juni 2023 mendatang.
"Bagaimanapun rakyat butuh bukti, butuh prestasi, dan kerja-kerja bagus dari cawapres. Kalau kinerjanya bagus akan berdampak ke elektabilitas," ungkap Ujang. (RO/R-2)
