LEMBAGA Survei Political Statistics (Polstat) Indonesia merilis data terbaru mereka terhadap elektabilitas sejumlah capres yang diprediksi akan bertarung di Pilpres 2024. Nama Menteri Pertahanan Prabowo masih yang tertinggi.
Baca juga: Try Sutrisno Ingatkan Jangan Ada Intervensi dan Cawe-Cawe
"Dalam berbagai format pertanyaan kepada responden, mulai dari pertanyaan terbuka (top of mind), pertanyaan tertutup simulasi 10 nama, pertanyaan tertutup simulasi tiga nama, maupun pertanyaan secara head to head, Prabowo selalu leading signifikan atas para pesaingnya," kata peneliti Polstat Apna Permana lewat keterangan yang diterima, Sabtu (20/5).
Survei tersebbut dilakukan periode 1-10 Mei 2023 di 34 Provinsi Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh WNI berusia di atas 17 tahun serta memiliki KTP. Jumlah sampel yang diambil 1.200 responden melalui teknis pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of error +- 2,8% pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan tenaga terlatih.
Apna menjelaskan, dalam pertanyaan tertutup dari 10 nama tokoh yang ditawarkan, sebanyak 33,5% memilih Prabowo Subianto. Adapun Ganjar dipilih 19,6% dan Anies didukung oleh 19,4% responden.
Di posisi berikutnya adalah Ridwan Kamil dengan elektabilitas 5,4%, Agus Harimurty Yudhoyono (3,6%), Erick Thohir (3,2%), Sandiaga Uno (2,8%), Puan Maharani (2,4%), Airlangga Hartarto (2,2%) dan Muhaimin Iskandar (1,9%), serta undecided (6,2%).
Ia menilai penyebab fenomena tersebut karena dalam tiga bulan terakhir terjadi migrasi dukungan yang cukup signifikan dari relawan Preside Joko Widodo di akar rumput.
"Mereka yang semula akan mendukung Ganjar Pranowo ternyata pada akhirnya menjatuhkan pilihan pada Prabowo," imbuhnya.
Selain itu, efek dari pertemuan Prabowo dengan sejumlah tokoh nasional diduga juga menjadi faktor pendukung naiknya elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu
"Publik kemudian juga dinilai mulai menyadari bahwa untuk melanjutkan kerja besar Jokowi Indonesia harus dipimpin oleh seorang negarawan yang kuat, visioner dan teruji leadershipnya, bukan seorang tokoh populer yang semata-mata dibesarkan oleh media sosial," tandasnya. (H-3)