16 May 2023, 07:30 WIB

Kapolda Papua Pastikan Akan Tindak Tegas KKB


Siti Yona Hukmana | Politik dan Hukum

MI/Adam Dwi
 MI/Adam Dwi
Kapolda Papua akan menindak tegas para pelaku kriminal di Papua, khususnya KKB.

KAPOLDA Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan akan menindak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kerap mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di Papua. 

"Kapolda Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, S.I.K. menyampaikan penegakan hukum akan ditegakkan terhadap semua pelaku kriminalitas, khususnya KKB," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo Selasa (16/5).

Menurutnya, permasalahan harus diselesaikan hingga ke akar-akarnya. Agar konflik yang dilakukan KKB di Papua dapat terselesaikan secara optimal.

Baca juga: Empat Pekerja Tower BTS Dievakuasi dari Distrik Okbab

Ignatius menyebut salah satu upaya yang dilakukan adalah kesejahteraan Papua. Dia menilai kesejahteraan merupakan salah satu tujuan dengan meningkatkan pendidikan dan kesehatan.

Kemudian, meningkatkan pembangunan infrastruktur hingga ke pelosok pedalaman Papua. Dia mengatakan saat ini pemerintah pusat sudah menghubungkan jalan trans Papua hingga terhubung antar kabupaten.

Baca juga: Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air Alot

"Jangan karena segelintir orang yang berbeda pemikiran yang bertentangan dengan pemerintahan saat ini dan menyuarakan merdeka, dan melakukan kekerasan hingga pembunuhan keji," ungkap Ignatius.

KKB tak henti-henti membuat keonaran di Bumi Cenderawasih. Kelompok separatis itu menyandera pilot Susi Air Philips Mehrtens pada 7 Februari 2023.

Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu tak kunjung dibebaskan setelah 3 bulan berlalu. KKB pimpinan Egianus Kogoya itu meminta tebusan uang Rp5 miliar, obat-obatan, makanan, dan senjata api (senpi). Negosiasi masih terus diupayakan hingga saat ini.

KKB juga menyandera empat pekerja proyek Tower BTS PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Tiga orang merupakan warga pendatang kena bacok dan satu orang lainnya merupakan masyarakat asli Papua dalam kondisi baik.

Keempat pekerja itu telah bebas setelah disandera pada Jumat, 12 Mei 2023. KKB sempat meminta uang tebusan Rp500 juta. (Z-3)

BERITA TERKAIT