28 April 2023, 00:15 WIB

KIB Berpeluang Bergabung ke KKIR


Abdillah Muhammad Marzuqi | Politik dan Hukum

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
 ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Plt Ketum DPP PPP Muhamad Mardiono saat mendeklarasikan dukungannya kepada bakal calon presiden dari PDI Perjuangan yakni Ganjar Pranowo

PAKAR komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengungkapkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) lebih berpeluang bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) usai PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

“Peluang terbesar Golkar yang akan bergabung ke KKIR. Peluang itu akan diambil Golkar bila Prabowo Subianto menggaransi Airlangga menjadi cawapres,” terang Jamiluddin.

Kendati demikian, Jamiluddin menekankan ketika kursi calon wakil presiden (cawapres) tidak berikan pada Airlangga Hartarto, maka Golkar akan lebih berpeluang merapat ke PDIP.

Baca juga: Menanti Nasib KIB Setelah PPP Nyatakan Dukungan untuk Ganjar

"Namun bila Prabowo tidak memberi jatah cawapres, ada peluang Golkar juga berlabuh ke PDIP. Jadi, bolanya ada Prabowo apakah ia realistis mau memberi jatah cawapres kepada Airlangga," tegasnya.

Sementara itu, PAN berpeluang juga berlabuh ke PDIP. Apalagi kalau Erick Thohir berhasil diajukan ke PDIP sebagai cawapres.

Baca juga: PPP Dukung Ganjar, KIB Tak Bubar dan Tetap Solid

"Selain itu, PAN ini partai yang sangat bergantung ke Presiden Jokowi. Kalau Jokowi meminta PAN ke PDIP, PAN tak akan punya keberanian untuk menolaknya," sambungnya.

Karena itu, menurut Jamiluddin, ada kemungkinan dari KIB hanya Golkar yang akan bergabung ke KKIR selama mendapat jatah cawapres. Kendati demikian, komposisi itu juga tidak sepi tantangan.

"Hanya saja, pilihan itu akan mengorbankan Muhaimin Iskandar yang selama ini sangat berharap menjadi cawapres. Namun selama cak Imin mendapat kompensasi, ada peluang PKB tetap bertahan ke KIR," tegasnya.

Hal itu juga bergantung dari arahan Jokowi. Jamiluddin menerangkan kalau Jokowi meminta PKB gabung ke PDIP, maka cak Imin juga tak akan punya keberanian menolaknya. Menurutnya, cak Imin tampak secara politik sudah tersandera oleh Istana.

"Namun demikian, bila PKB gabung ke PDIP, Gerindra dan Golkar sudah lebih dari cukup untuk mengusung Prabowo dan Airlangga. Karena itu, hal terjelek Gerindra kemungkinan akan berkoalisi dengan Golkar," pungkas mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu. (RO/Z-7)

BERITA TERKAIT