27 March 2023, 21:57 WIB

Tingkatkan Kemampuan Publikasi Kebijakan, BSKDN Kemendagri Gelar Workshop Jurnalistik


Ghani Nurcahyadi | Politik dan Hukum

Dok. BSKDN Kemendagri
 Dok. BSKDN Kemendagri
Workshop jurnalistik yang digelar BSKDN Kemendagri

BADAN Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar workshop jurnalistik guna meningkatkan kemampuan pegawai di lingkungan BSKDN perihal penyusunan publikasi kebijakan di Jakarta, Senin, (27/3).

Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo mengatakan berbagai indeks yang dimiliki BSKDN meliputi Indeks Inovasi Daerah (IID), Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah (IKKD), Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) dan Indeks Tata Kelola Pemerintahan Daerah (ITKPD) perlu dipublikasikan perkembangan hingga pelaksanaannya kepada masyarakat. 

Ia menambahkan, publikasi tersebut harus ditulis secara informatif agar masyarakat dapat memahami dan merasakan manfaatnya. 

Baca juga : Pemerintah Pusat Terus Pantau Laju Inflasi di Daerah

"Bapak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) meminta kami untuk lebih banyak memberikan publikasi atas kinerja-kinerja yang dilakukan atau yang telah dicapai oleh Kemendagri melalui jajaran Eselon I yang ada di Kemendagri, terutama untuk BSKDN karena masih merupakan lembaga yang baru," jelasnya. 

Yusharto mengungkapkan, pada 2022, inovasi daerah yang dilaporkan pemerintah daerah (Pemda) mengalami peningkatkan hingga mencapai 26.900 inovasi. Hal itu, tambah Yusharto menunjukkan antusias Pemda untuk berlomba-lomba mempublikasikan inovasinya. Kabar demikian perlu disebarluaskan sehingga masyarakat tahu akan perkembangannya. 

Baca juga : Kemendagri Ingatkan Pemda Cegah Korupsi

"Dalam bayangan saya, aplikasi itu (IID) setiap minggu melahirkan preview kita terhadap inovasi setiap provinsi lalu kita ulas, dan itu akan menjadi berita jurnalistik BSKDN kepada khalayak bukan hanya kepada pemerintah tetapi juga kepada masyarakat," terangnya. 

Melalui publikasi tersebut, masyarakat juga jadi mengetahui, misalnya Provinsi Jawa Barat berdasarkan 6 variabel dan beberapa indikator inovasi daerah dikategorikan sebagai daerah terinovatif di Indonesia. 

Yusharto mengaku pihaknya masih menemui beragam kesulitan terkait penyusunan publikasi tersebut. Untuk itu, Yusharto mengatakan pihaknya perlu terus berupaya meningkatkan kemampuan penyusunan publikasi tersebut lewat berbagai pelatihan jurnalistik. 

"Disini kelemahan kami bapak, mohon dibantu lewat proses ini (workshop jurnalistik) teman-teman kami ini bisa menjadi penulis yang menjadi lebih populer sehingga akan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang eksistensi BSKDN berikut hasil-hasil kerjanya selama ini," pungkasnya. 

Sebagai informasi tambahan, workshop tersebut dihadiri sejumlah narasumber di antaranya Praktisi dan Pengajar Ilmu Jurnalistik Victor Andreas S, Pimpinan Redaksi Sinar Harapan.net (SHNet) Tutut Herlina, dan Account Director-Public Sector PT Datacomm Diangraha Ghulam Machmud.

Adapun tema yang diusung dalam workshop jurnalistik tersebut adalah "Teknik Penyusunan Siaran Pers yang Baik dan Benar". (RO/Z-5)

BERITA TERKAIT