TENTARA Nasional Indonesia (TNI) menyatakan penanganan penyanderaan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens masih mengutamakan cara negosiasi.
Diketahui, penyanderaan pilot Susi Air oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) belum juga berakhir. Pasalnya, sudah lebih dari satu bulan pilot asal Selandia Baru itu jadi sandera.
"Mengenai penanganan penyanderaan pilot Susi Air. Jadi saat ini, sampai sekarang ini satuan TNI masih kita gelar bersama Polri," papar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Kisdiyanto, dalam acara media gathering Puspen TNI, di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, di Sentul, Bogor, Rabu (15/3).
Baca juga: TNI: Prioritas Utama Kita Adalah Keselamatan Pilot
"Karena operasi tersebut adalah bersifat penegakkan hukum bukan bersifat operasi militer. Sehingga yang lebih dikedepankan adalah bagaimana sandera ini selamat," tegas Kisdiyanto.
Kisdiyanto mengaku bisa aja TNI yang memiliki pasukan khusus, baik darat, laut maupun udara langsung mengeksekusi Egianus Kogoya dan kelompoknya. Namun langkah tersebut beresiko terhadap sandera.
Baca juga: TPNPB Ancam akan Terus Tembaki Pesawat Sipil yang Angkut Aparat Keamanan
"Sehingga dari pemerintah kita sedang melaksanakan negosiasi dulu, bagaimana sandera ini bisa selamat," tuturnya.
Sampai saat ini, kata Kisdiayanto, TNI di wilayah papua menunggu proses negosiasi yang dilakukan pemerintah dan tokoh adat setempat. (Z-3)