01 March 2023, 14:02 WIB

Susi Pudjiastuti: tak Ada Larangan Terbang sebelum Insiden KKB Bakar Pesawat


Fachri Audhia Hafiez | Politik dan Hukum

Medcom/Fachri Audhia Hafiez
 Medcom/Fachri Audhia Hafiez
Pendiri Susi Air Susi Pudjiastuti (tengah) memberikan keterangan atas insiden penyanderaan Kapten Philip Mark Merthens di Jakarta (1/3).

PEMILIK Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengaku tidak ada larangan terbang sebelum pesawat Susi Air dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bandara Paro, Nduga, Papua, pada Selasa, 7 Februari 2023. Peristiwa itu berbuntut pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandera.

"Kita juga biasanya ada info. Nah pagi itu tidak ada alert apa pun dan itu bandara resmi dan memang termasuk dalam rute pemerintah yang kita harus terbangi," kata Susi di kawasan Makasar, Jakarta Timur, Rabu, 1 Maret 2023.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Pastikan Pilotnya tidak Bekerja Sama dengan KKB

Susi menuturkan Bandara Paro adalah bandara perintis yang telah ditentukan pemerintah. Bandara itu berfungsi melayani mobilitas masyarakat sekitar.

Khususnya untuk kegiatan angkutan udara niaga dalam negeri yang melayani rute penerbangan daerah terpencil. Selama ini, kata Susi, rute perintis tersebut sejatinya aman dilalui.

"Jadi semua yang diterbangi adalah biasanya rute perintis dan rute yang aman. Jadi kalau Paro itu salah satu rute perintis dan kita terbang kesana bertahun-tahun menerbangi rute perintis," ucap Susi.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengaku terkejut dengan peristiwa yang dialami Susi Air termasuk Kapten Philip. Ia berharap insiden itu segera berakhir dengan kabar baik.

"Apa yang terjadi ini adalah sebuah surprise dan saya sangat prihatin tidak habis pikir. Sekali lagi untuk saya pribadi statement saya adalah apapun kita berjuang untuk kebebasan dan kebaikan ya tentu dengan kebaikan bukan dengan mengambil kemerdekaan orang lain," tegas Susi. (OL-17)

BERITA TERKAIT