21 September 2022, 11:04 WIB

Said Aqil Siroj Institute: Pesantren Pilar Bangsa, Negara dan Agama


Mediaindonesia.com | Politik dan Hukum

Dok MI
 Dok MI
Forum Gus dan Ning yang dihadiri para pengasuh muda pondok pesantren di Indonesia. 

BELAKANGAN, dunia pesantren menjadi sorotan publik, setelah terjadi rentetan permasalahan yang menyebabkan beberapa santri menjadi korbannya. 

Akibat munculnya kasus yang melanda lembaga pendidikan agama tersebut, dunia pesantren disudutkan dengan konotasi negatif. Padahal hal itu terjadi hanya pada segelintir pesantren.

Gus Miftah dalam Milad ke-10 Pesantren Ora Aji, Yogyakarta pada Minggu (18/9) telah berhasil memfasilitasi Forum Gus dan Ning yang dihadiri para pengasuh muda pondok pesantren di Indonesia. 

Forum ini dalam rangka mencari solusi atas problematika yang muncul belakangan. Pertemuan ini digagas oleh pengasuh pesantren Tremas KH. Lukman Hakim Harits yang akrab disapa Gus Lukman.

Nyai Maria Ulfah Pengasuh Pondok Pesantren Lasem, sebagai salah satu peserta menekankan perlunya refleksi dan muhasabah atas rentetan kejadian ini. 


"Pesantren telah banyak berkontribusi bagi peradaban Islam dan Bernegara di Indonesia, oleh karenanya jika jelas-jelas terjadi sebuah masalah besar di pondok semestinya pengasuh pondok perlu proaktif dalam menyelesaikan masalah," ujarnya

Adapun Direktur Eksekutif Said Aqil Siroj Institute Dr. Sa’dullah menegaskan, Indonesia ialah negara hukum. Sehingga pihak pesantren harus dapat meneladani kepatuhan pada hukum. Ia mengusulkan perlunya advokasi dalam penyelenggara pesantren. Dirinya berharap pemerintah agar mengapresiasi jika ada pondok atau pengasuh pesantren yang berhasil menemukan metode atau terobosan dalam dunia pembelajaran kitab kuning.

“Karena pesantren kita berdiri diatas NKRI, maka secara otomatis kita perlu mentaati hukum dan peraturan yang berlaku. Kita perlu mendorong agar pesantren menjadi salah satu teladan atas kepatuhan hukum. Jadi, nanti pihak pengasuh juga perlu memperkuat advokasi hukum dan transparan jika ada masalah baru," tandasnya.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum sekaligus Dewan Pakar SAS Institute Prof. Sahiron Syamsuddin menekankan kontribusi pesantren terhadap kemajuan bangsa, negara dan agama. Karena jauh sebelum Indonesia berdiri, pesantren telah jauh berkiprah di masyarakat.

“Sejalan seperti yang disampaikan Kang Sa’dun, bahwa kepatuhan institusi pesantren terhadap hukum dan norma kebijakan pemerintah adalah penting. Di samping pesantren sebagai elemen bangsa terus memajukan metode pendidikan dan teknologi terapan," imbuhnya. (OL-8)

BERITA TERKAIT