TEROWONGAN Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta yang dibangun sejak 15 Desember 2020, direncanakan rampung dan dibuka pada 20 September. Terwujudnya terowongan ini dinilai menjadi ikon baru toleransi antar umat beragama dan kebhinekaan di Indonesia.
Hal ini terungkap saat Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan terowongan itu, Jumat, (27/8).
"Terowongan ini punya makna yang dalam, bukan hanya sekadar lambang, tapi juga memberikan inspirasi terbangunnya kerukunan antarumat," kata Ma’ruf Amin dalam siaran pers, Jumat (27/8).
Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta ini berfungsi akan memudahkan akses jamaah kedua rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas.
“Parkir di bawah itu digunakan bersama antara jamaah Istiqlal dan umat Katedral. Saya harap ini bisa memberikan inspirasi bagi seluruh bangsa Indonesia dan bahwa memang kerukunan harus kita bangun, kita jaga dan dipertahankan," ucap Wapres.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, sebelum dilakukan pembangunan terdapat tiga alternatif antara jembatan, terowongan, atau opsi lain. Setelah memperhitungkan faktor keamanan dan keselamatan, desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.
“Ada tiga alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman,” sebut Basuki.
Pembangunan Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta dilakukan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk, manajemen konstruksi PT Virama Karya dan perencana PT Yodya Karya dengan biaya Rp37,3 miliar (APBN TA 2020-2021). Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, pekerjaan jalan, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal, pekerjaan elektrikal, pekerjaan elektronik, pekerjaan plumbing, dan pekerjaan landscape.
Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 meter persegi serta total luas shelter dan tunnel 226 meter persegi. Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan gereja yakni 32 meter. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 meter.
Arsitektur akses masuk terowongan dibangun dengan gaya modern, dengan desain eksterior menggunakan material transparan sehingga terlihat pemandangan kedua tempat ibadah. Desain interior Terowongan Silaturahmi ini diungkapkan PUPR menggunakan bahan marmer dan dilengkapi dengan railing stainless sebagai simbol jabat tangan. Untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik, terowongan ini juga dilengkapi dengan lift difabel. (OL-8)