PENGAMAT Politik Universitas Negeri Semarang Cahyo Seftyono menilai para pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pemilu Presiden 2019 belum berbalik arah mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Dalam pengamatannya, kritik terhadap pemerintah masih lantang terdengar baik media sosial maupun di pasar, terminal, pengajian, arisan, maupun ruang-ruang publik lainnya.
"Para pendukung Prabowo-Sandi yang besarnya sekitar 45% dari total pemilih Pilpres 2019 tidak serta-merta berbalik mendukung," kata Cahyo dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Kamis (7/1/2021).
Menurut dia, Prabowo dan Sandi dianggap oleh para pendukung mereka telah ingkar janji bahkan mengkhianati mereka yang dulu ikut berjuang habis-habisan. "Karakter Prabowo dan Sandi jatuh dan hancur oleh perbuatan mereka sendiri,” tukasnya.
Dosen Kebijakan Publik itu menambahkan, Jokowi cerdik dan pandai bersiasat meski penampilannya terkesan lugu. Dia menilai, kepiawaian Jokowi menaklukkan rival tangguhnya dalam Pilpres 2019 yang lalu patut diapresiasi. "Yang jelas saat ini Jokowi menang lagi dan Prabowo-Sandi kalah lagi. Kalah dua kali. Selamat Pak Jokowi,” kata Cahyo.
Dengan gayanya yang khas dan tenang, Jokowi memainkan strategi 'memangku lawan' dengan memberi pangkat atau jabatan. Hal itu membuat lawannya senang, padahal Jokowi menang lebih besar. "Seolah-olah seperti diangkat tapi sebenarnya dijatuhkan," tutupnya. (RO/A-3)