07 December 2020, 20:48 WIB

Survei Indobarometer, Publik Menerima Politik Dinasti Jokowi


Putra Ananda | Politik dan Hukum

Dok.Setpres
 Dok.Setpres
Keluarga Presiden Joko Widodo

TIGA daerah peserta pilkada 2020 yakni Kota Surakarta, Medan, dan Tangerang Selatan akan menarik perhatian publik. Dalam 3 daerah tersebut terdapat persaingan politik 'dinasti' antar peserta pilkada.

Lembaga survei Indo Barometer secara khusus melakukan survei di 3 daerah tersebut terkait peta politik dinasti. Pilkada Kota Surakarta diikuti Gibran Rakabuming Raka selaku anak Presiden Joko Widodo. Di Kota Medan terdapat Bobby Afif Nasution yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo.

"Sementara Tangerang Selatan ada pertarungan anak Wakil Presiden Ma'ruf Amin yakni Siti Nur Aziah, keponakan Prabowo Subianto Rahayu Saraswati, dan anak Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Pilar Saga yang masih merupakan keponakan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany," jelas Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, di Jakarta, Senin (7/12).

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan secara terpisah di masing-masing kota, sebagian masyarakat menilai politik dinasti merupakan hal yang wajar dalam kontestasi pilkada. Alasanya, warga memahami bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk mencalonkan diri menjadi kepala daerah.

"Sebanyak 87,6 persen masyarakat Solo menyatakan dapat menerima majunya Gibran menjadi calon Walikota Solo. Sementara hanya 4,8 persen yang tidak bisa menerima. Sedangkan 98,9 persen tahu bahwa Gibran mencalonkan diri sebagai calon walikota," ungkapnya.

Tidak berbeda jauh dengan Solo. di Kota Medan 95,5 persen masyarakat mengetahui menantu Jokowi yakni Bobbt Nasution maju mencalonkan diri menjadi calon walikota Medan. Sebanyak 79,3 persen masyarakat dapat menerima pencalonan Bobby.

"Untuk Medan, sebanyak 26,1 persen warga Medan menilai Bobby memiliki hak yang sama dengan warga negara lain untuk mencalonkan diri," ujarnya.

Sementara untuk Tangsel, Qodari menjealskan bahwa akan terjadi persaingan ketat antara 3 paslon yang semuanya berasal dari politik dinasti. Dinasti lokal yakni paslon Benyamin Davnie - Pilar Saga Ikhsan yang diprediksi bisa menungguli dinasti nasional dari Siti Nur Azizah dan Rahayu Saraswati.

"Ada perbedaan dinamika, melihat elektabilitas dari para calon kepala daerah yang ada Gibran diprediksi menang mudah, di Medan, Bobby Nasution juga berpeluang menang dengan catatan harus kerja keras. Namun tidak demikian di Tangsel," ujarnya.

Dikatakan oleh Qodari, hasil survei LSI di Tangsel menandakan bahwa maju sebgai calon kepala daerah dari politik dinasti tidak menjamin akan mendapatkan kemenangan. Penentuan pemenang dalam pilkada ialah masyarakat sendiri.

“Diperlukan suatu ikhtiar agar masyarakat mengenal dan yakin dengan kualitas kepribadian dan kemampuan seorang calon. Gagal membangun tingkat pengenalan dan persepsi kualitas yang baik akan berujung pada kegagalan politik,” tuntasnya. (OL-4)

BERITA TERKAIT