08 April 2019, 15:10 WIB

Gerindra: Info Aliran dari Dana Sandiaga Hoaks


Putri Rosmalia Octaviyani | Politik dan Hukum

MI/Susanto
 MI/Susanto
Ahmad Riza Patria

PARTAI Gerindra membantah tegas info adanya transfer uang hingga ratusan miliar yang dilakukan Sandiaga Uno ke rekening Gerindra. 

DPP Gerindra mengaku sudah mengecek soal informasi tersebut dan memastikan bahwa info tersebut adalah hoaks.

"Itu hoaks," ujar Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria, ketika dihubungi, Senin, (8/4).

Baca juga: LSM Beberkan Dugaan Aliran Dana Asing ke Sandiaga Uno

Riza mengatakan bahwa tidak benar adanya Gerindra menerima uang dengan jumlah sangat besar dari Sandiaga Uno.

"Faktanya tidak seperti itu di lapangan. Kami masih kesulitan dana untuk kegiatan kampanye saja bantuan dari masyarakat," ujar Riza.

Partainya juga melakuka urunan dari para caleg untuk melakukan kampanye di berbagao daerah. Mulai dari alat peraga kampanye hingga keperluan lainnya.

"Warga datang kampanye tidak dikasih uang, tidak dikasih makan, tidak di kasih transportasi. Semua sukarela dan kebutuhan panggung sound system di biayai caleg-caleg patungan," ujar Riza.

 

Baca juga: Gerindra Bantah Aliran Dana Ratusan Miliar dari Sandiaga

 

Seperti diketahui, sebuah data transaksi dari rekening Sandiaga Uno yang tercatat PPATK tersebar di masyarakat. Dalam data tersebut Sandiaga tercatat melakukan transfer uang ke Gerindra. Transaksi tersebut diduga kuat bertujuan untuk pembelian kursi Wapres 02.

Uang sebesar Rp225 miliar ditransfer dalam kurun waktu Agustus 2018 sampai Januari 2019. Sementara itu, uang Rp75 miliar ditransfer pada bulan Januari sampai Maret 2019. Partai Gerindra juga disebut melakukan penarikan tunai di Bank Mandiri cabang Mid Plaza sebanyak 3 kali transaksi, dengan jumlah masing-masing Rp25 miliar.

Sebelumnya, info adanya mahar politik dari Sandiaga ke partai Gerindra sebesar Rp500 miliar memang telah lebih dulu tersebar. Bawaslu telah melakukan pemanggilan pada pihak-pihak terkait dan menyatakan menghentikan penyelidikan karena tidak ada bukti yang kuat. (OL-3)

BERITA TERKAIT