11 April 2023, 12:58 WIB

TMMIN Ekspor 79.796 Unit Toyota di Kuartal Pertama 2023 


Media Indonesia | Otomotif

ANT/ADITYA PRADANA PUTRA
 ANT/ADITYA PRADANA PUTRA
 

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melaporkan, memasuki kuartal pertama 2023, Toyota Indonesia mencatatkan performa ekspor kendaraan Toyota Brand (T-Brand) sebanyak 79.796 unit di sepanjang Januari hingga Maret. Pencapaian ini naik sebesar 9.4% dibandingkan dengan kinerja ekspor pada 2022 yang hanya mencatatkan 72.911 unit.

Pencapaian ini juga melebihi target pertumbuhan ekspor Toyota Indonesia yang diperkirakan naik sebesar 5% di tahun ini. Tentunya, angka ini menjadi pemacu untuk terus meningkatkan kinerja ekspor serta wujud kontribusi nyata untuk mendukung Pemerintah mempertahankan pencapaian ekspor Indonesia sebagai pemain global.

“Bagi kami mempertahankan kinerja ekspor Toyota Indonesia menjadi tantangan tersendiri. Kami ingin mengucapkan terimakasih atas kepercayaan konsumen baik domestik maupun internasional, yang telah memilih produk Toyota buatan SDM Indonesia sebagai pilihan utama, sehingga kami dapat mendukung Pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri otomotif dan industri komponen nasional yang menaungi lebih dari 1,5 juta anak bangsa” ujar Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.

Baca juga: Performa Ekspor Toyota Indonesia Bukukan Rekor Baru

Toyota Indonesia berkomitmen untuk memenuhi beragam kebutuhan kendaraan elektrifikasi, maupun kendaraan ramah lingkungan lainnya dengan tetap memperhatikan tujuan dekarbonisasi, dan tetap memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Model elektrifikasi menjadi bagian dari ekspansi ekspor Toyota Indonesia yang dimulai dari ekspor Kijang Innova Zenix sejak awal tahun dengan destinasi baru ke 27 negara. Toyota Indonesia berencana untuk melakukan ekspor ke 100 negara di sejumlah benua diantaranya Timur Tengah, Asia, Afrika, Amerika Latin, Australia, dan Oceania di akhir 2023 ini.

Direktur Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam menyampaikan bahwa kehadiran kendaraan elektrifikasi yang beragam direspon dengan baik oleh konsumen dan diharapkan dapat mendukung pencapaian lebih cepat reduksi emisi yang dicanangkan pemerintah. "Tentunya kepopuleran kendaraan elektrifikasi ini merupakan bagian dari subsidi ataupun insentif yang dirasakan langsung manfaatnya oleh konsumen,” imbuh Bob Azam. 

Harmonisasi semua teknologi elektrifikasi (ICE, Flexy Fuel, HEV, PHEV, BEV, FCEV) melalui konsep ‘Multi-Pathway’ diperlukan sehingga popularisasi elektrifikasi ke masyarakat bisa menjadi lebih cepat untuk berkontribusi dalam penurunan emisi CO2.

“Indonesia dapat menjadi basis negara kendaraan elektrifikasi, dengan pembentukan ekosistem yang lebih cepat melalui kehadiran teknologi kendaraan yang beragam yang memberikan pengalaman nyata bagi konsumen untuk merasakan kendaraan elektrifikasi yang ramah lingkungan, aman, sehingga dapat meningkatkan ‘quality of life’ untuk generasi kini dan yang akan datang,” tutup Bob Azam. (S-3)

BERITA TERKAIT