DARI berbagai merek dan model kendaraan di segmen kendaraan niaga ringan (light commercial vehicle/LCV) di Indonesia, nama Mitsubishi L300 menjadi salah satu model kendaraan paling fenomenal di Indonesia.
Sejak pertama diperkenalkan pada 1981 oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors yang saat itu masih menjadi APM Mitsubishi Motors, permintaan terhadap kendaraan ini masih tinggi hingga saat ini. Oleh karena itu PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) masih terus memproduksinya hampir tanpa ubahan desain dasar.
Banyak faktor yang membuat kendaraan ini masih tetap diminati dan masih tetap eksis selama lebih dari 4 dekade. Mulai dari mesinnya yang bandel, dan daya angkutnya yang besar, tidak sedikit pula konsumen yang menyatakan perawatannya yang mudah dan murah.
Meskipun konsumen sudah sangat cocok dengan desain dasar yang tidak berubah sama sekali, namun MMKSI terus melakukan berbagai penyesuaian untuk memenuhi tuntutan jaman. Salah satunya mengganti mesin diesel legendaris 4D56 berkapasitas 2.5 liternya dengan mesin diesel baru berstandar Euro4 pada Juni 2022 lalu.
Mesin diesel 4N14 DOHC berkapasitas 2.3 liter ini mengusung teknologi commonrail direct injection, turbocharger-intercooler bertenaga 99,25 PS pada 3.500 rpm dan torsi 200 Nm pada1.000-3.500 rpm atau sekitar 40% lebih besar dari model sebelumnya. Ukuran kargo juga 8% lebih luas, atau lebih panjang 200 mm menjadi 2.630 mm.
Langkah MMKSI disambut positif oleh para konsumen setianya. Hal ini terungkap di acara Customer Gathering yang digelar di Pekanbaru pada Minggu (12/3) lalu. Salah satunya, pengakuan dari Mardenggan Bagariang yang menjalankan bisnis angkutan telur ayam.
"Saya terkesan dengan muatannya karena sekarang muatannya lebih banyak karena bak belakangnya kan lebih panjang ketimbang sebelumnya," ujar Mardenggan di sela-sela customer gathering di Pekanbaru, Minggu (12/3).
Mardenggan memilih New L300 juga karena ia mengaku tertarik dengan mesin turbo, mesin lebih bertenaga namun hemat bahan bakar. Sementara suspensinya lebih nyaman, terlebih saat membawa beban penuh.
"Rata-rata per hari mobil saya gunakan ratusan kilometer jarak tempuhnya. Saya gunakan untuk mengangkut telur ayam. Operasionalnya biasanya mulai di Pelalawan (Riau) hingga perjalanan ke Sumatra Barat," imbuhnya.
.
Hal senada diungkap oleh Hadian Martin pada kesempatan yang sama. Pebisnis angkutan pakan ikan ini mengaku sudah menggunakan L300 Euro4 selama enam bulan.
"Dipakai untuk menempuh rute Pekanbaru - Kampar - Sumatra Barat," ujar Hadian. Pecinta setia L300 ini juga mengaku gembira karena kendaraannya cukup canggih untuk membantu dalam urusan perawatan.
Yang paling membantu pekerjaan adalah sistem elektrik lebih canggih karena filter solarnya terhubung dengan indikator, memudahkan saya mengetahui kondisi mobil," imbuh Hadian. (S-3)