26 November 2021, 19:45 WIB

DAMRI Uji Coba Mobil Listrik DFSK Gelora E


RO | Otomotif

DFSK INDONESIA
 DFSK INDONESIA
.

DFSK Gelora E sebagai kendaraan komersial ringan listrik pertama di Indonesia terus mendapatkan respon dan apresiasi positif dari berbagai pihak di Tanah Air. Kemampuan serta keunggulan yang ditawarkan oleh DFSK Gelora E bahkan sampai menarik perhatian sejumlah pihak untuk merasakan secara langsung berkendara dan manfaatnya untuk mengakselerasi pertumbuhan usahanya secara berkelanjutan.

DFSK mendukung langkah DAMRI menuju elektrifikasi transportasi darat dan secara resmi menjalin kerja sama di sektor elektrifikasi armada. DAMRI saat ini sedang melakukan uji coba DFSK Gelora E untuk beberapa waktu ke depan, sekaligus mengkaji peluang penggunaan kendaraan listrik niaga itu untuk armada usaha mereka di masa mendatang.

 "Semangat DAMRI terutama dalam HUT ke-75 tahun untuk menghadirkan armada yang ramah lingkungan sejalan dengan semangat DFSK yang hadir sebagai solusi mobilitas masyarakat di Tanah Air. Kami memiliki DFSK Gelora E yang sepenuhnya digerakan oleh tenaga listrik dan nol emisi gas buang. Selain itu, DFSK Gelora E juga memiliki utilitas yang tinggi dan bisa digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan usaha yang dijalankan oleh DAMRI," ungkap PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi, Jumat (26/11).

Spesifikasi DFSK Gelora E

DFSK Gelora E tersedia dalam model Minibus yang cocok untuk digunakan sebagai sarana transportasi wisatawan dengan dukungan kabin yang lega dan nyaman, atau model blind van yang cocok sebagai kendaraan angkutan barang atau logistik dengan panjang ruang bagasi hingga 2,63m.. Selain itu, DFSK Gelora E yang tidak memiliki mesin sehingga suasana kabin lebih senyap, dan tidak meninggalkan bau kurang sedap akibat pembakaran bahan bakar minyak (BBM).

DFSK Gelora E sangat mendukung bisnis melalui biaya operasional harian yang terbilang rendah dan sangat memungkinkan untuk meningkatkan margin keuntungan bisnis. Baik model minibus dan blind ban hanya membutuhkan biaya sekitar Rp200 per kilometer, dan angka yang ditawarkan ini lebih rendah 1/3 dibandingkan dengan kendaraan komersial konvensional. (S-4)

BERITA TERKAIT