BAN ialah komponen paling penting pada sebuah kendaraan yang menyalurkan tenaga sekaligus mengendalikan arah kendaraan. Selain itu, komponen inilah satu-satunya komponen kendaraan yang mengalami kontak langsung dengan permukaan jalan. Sayangnya, tidak sedikit pengguna kendaraan yang mengabaikan komponen karet bundar berwarna hitam, meskipun peranannya sangat vital.
Hypercar sekelas Bugatti Veyron berkekuatan mesin lebih dari 1.000 hp tentu tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan ban yang sesuai. Secanggih apa pun teknologi pengereman dan sistem kemudi tidak ada artinya tanpa didukung ban. Untuk itu, mulailah membiasakan diri untuk meluangkan waktu memperhatikan ban kendaraan Anda.
Selain memeriksa tekanan angin, hal yang paling utama ialah memeriksa kondisi kembangan tapak ban. Jangan gunakan ban dengan kondisi tapak ban yang sudah gundul, terlebih saat berkendara dalam kondisi hujan atau di atas permukaan jalan berpasir. Kondisi itu sangat berbahaya karena kendaraan dapat hilang kendali akibat hilangnya daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan.
Idealnya, berapa tahun sekali ban harus diganti? Sebenarnya tidak ada patokan kapan ban menjadi aus dan harus diganti baru. Banyak faktor yang menentukan usia pakai ban, dari kondisi keselarasan roda kendaraan (spooring), jenis permukaan jalan yang biasa dilalui sehari-hari, cara berkendara, tekanan angin, hingga kualitas serta jenis ban itu sendiri.
Produsen ban sudah memberikan panduan untuk pergantian melalui tanda TWI (tread wear indicator). Tanda itu untuk membantu konsumen dalam memeriksa ketebalan tapak ban. TWI ialah indikator berupa tonjolan di bagian ceruk kembangan ban yang tingginya sekitar 1,5 mm. Untuk mencari posisi tonjolan ini, Anda tinggal melihat tanda di bagian dinding ban berupa tulisan TWI atau lambang segitiga. Indikator keausan ban berupa tonjolan tadi biasanya sejajar dengan tanda ini.
Jika tonjolan itu belum rata dengan tapak ban, berarti tapak ban masih bisa digunakan. Namun, perhatikan apakah selisih ketebalan tapak ban dengan tonjolan TWI cukup tebal atau mulai menipis. Jika selisihnya hanya 1 mm berarti Anda sudah harus menyiapkan diri untuk membeli ban baru dalam waktu dekat.
Namun, sebelum memasang ban baru pada pelek kendaraan Anda, periksalah kode tahun produksi ban. Jika melebihi dari 3 tahun, sebaiknya Anda menolak dan tukar dengan tahun pembuatan yang lebih baru. Kode waktu pembuatan ban dapat dilihat di bagian dinding dengan kode empat angka.
Dua angka pertama menunjukkan pekan ke berapa (satu tahun terdiri dari 52 pekan) dan dua angka terakhir ialah menunjukkan tahun produksi. Misalnya, pada dinding ban tertera kode 0419, itu artinya ban dibuat pada pekan ke-4 atau Januari akhir 2019. (Berbagai sumber/Cdx/S-2)