01 June 2023, 21:15 WIB

Pemimpin Daerah Dalam Pusaran Perubahan 


Fransiscus Go, Penulis dan pemerhati ketenagakerjaan | Opini

Dok pribadi
 Dok pribadi
Fransiscus Go

PEMIMPIN daerah berperan krusial di zaman yang terus berubah ini. Dalam mengemban tugas dan tanggung jawab, pemimpin daerah tidak hanya berhadapan dengan aneka aspirasi masyarakat yang wajib dipenuhi, tetapi juga menjadi terdepan dalam memberikan teladan dalam menghadapi perubahan zaman.

Pemimpin daerah harus tampil sebagai contoh terbaik dalam menghadapi dinamika kehidupan dan tantangan zaman. Pemimpin daerah mesti sanggup menjawab kebutuhan masyarakat yang kian kompleks. Menghadapi perubahan zaman, transformasi model dan gaya kepemimpinan menjadi keharusan. Transformasi itu harus dirancang lebih kontekstual sesuai kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah.

Kontekstualisasi model dan gaya kepemimpinan membutuhkan pola pikir dan pola tindakan yang adaptif dan relevan. Opini ini adalah sebuah tawaran penulis untuk memberikan penekanan tentang urgensi pola pikir dan pola tindakan yang adaptif dan relevan, sehingga pada gilirannya pemimpin daerah dapat menjadi pemimpin yang efektif dalam menghadirkan kesejahteraan bersama.

Pola pikir adaptif memampukan pemerintahan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di sekitar. Pemimpin daerah yang adaptif mampu mengenali perubahan dan mengatasi tantangan yang dihadapinya. Mereka tidak terjebak dalam cara berpikir dan tindakan yang kaku dan tradisional, melainkan mampu memperbarui pengetahuan dan strategi dengan kebutuhan sini-kini dengan cara dan gaya fleksibel.

Perubahan yang cepat terjadi di berbagai bidang seperti teknologi, ekonomi, dan sosial memerlukan pemimpin yang siap menghadapinya dengan pikiran terbuka. Pemimpin daerah yang adaptif mampu mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan melibatkan berbagai pihak untuk menciptakan solusi yang efektif.

Tantangan global sekarang ini mendorong pemerintah daerah untuk tidak mengandalkan bantuan dari pusat semata, melainkan membuat kebijakan-kebijakan di tingkat lokal secara kreatif dan inovatif. Sebagai contoh, pemerintah daerah melibatkan swasta atau pihak investor untuk melengkapi sistem pelayanan publik yang lebih bisa diterima semua pihak, terutama generasi milenial sebagai pemilik masa depan daerah.

Dalam pusaran perkembangan teknologi, pelatihan dan pendidikan vokasi berbasis digital adalah syarat mutlak. Pelayanan cepat, murah, transparan dan efektif menjadi keharusan. 

Pola pikir dan pola tindakan yang relevan diperlukan untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang bagi masyarakat. Pemimpin daerah yang relevan mampu memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang dipimpinnya. Pemimpin daerah perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu lokal, regional, dan global yang memengaruhi daerahnya.

Dalam menghadapi peluang, pemimpin daerah yang relevan mampu mengidentifikasi sektor-sektor yang berpotensi untuk pertumbuhan dan pembangunan, serta mengambil langkah-langkah yang strategis untuk optimalisasi pengembangan segala potensi daerah.

Relevansi pemikiran pemimpin daerah menjadi semakin sesuai dengan konteks kalau muncul dari kepiawaian pemimpin daerah dalam mengantisipasi situasi dan mengadaptasi semua perkembangan dan perubahan. Sebagai contoh, pemerintah daerah memiliki akses ke sumber daya alam dan manusia yang bisa terus dikembangkan.

Setiap daerah menyesuaikan dengan keadaan geografis dan demografis wilayahnya. NTT bisa menjadi contoh, bahwa di tengah semangat meningkatkan potensi pariwisatanya, aktivitas tradisional menanam jagung, yang tentu saja butuh sentuhan modernitas, tidak perlu ditinggalkan. 

Hal ini penting untuk di satu sisi membuka peluang baru dan di sisi lain menjaga keberlanjutan tradisi masyarakat. Menerima peluang baru dan melanjutkan tradisi baik bukanlah dua hal yang saling berlawanan, tetapi bisa menjadi bukti bahwa pemimpin daerah bersifat adaptif dan relevan. 

Kita bisa membayangkan bahwa beberapa tradisi bertani di NTT justru bisa menjadi peluang pariwisata yang saat ini sedang digemari; wisatawan hidup bersama (live-in) dan mengalami kebersamaan sebagai suatu pengalaman berwisata (experience).  

Adaptif dan relevan

Guna menjadi pemimpin daerah yang adaptif dan relevan, ada beberapa karakteristik penting yang harus dikembangkan. Pertama, pemimpin harus memiliki rasa ingin tahu dan kemampuan belajar secara berkelanjutan. Mereka harus bersedia untuk terus belajar tentang perkembangan terkini di berbagai bidang, seperti teknologi, kebijakan publik, dan dinamika sosial. 

Sikap kreatif dalam melihat potensi pengembangan, kemampuan membaca keadaan terkini dan memitigasi risiko perlu dimiliki para pemimpin daerah. Kemajuan teknologi artificial intelligence, misalnya, dapat mendatangkan pengangguran, karena robot mengganti manusia lantaran lebih ekonomis. Bagaimana pemerintah daerah beserta pemangku kebijakan menghadapinya?

Kedua, pemimpin daerah harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan membangun hubungan yang kuat dengan berbagai pihak. Menghadapi tantangan dan peluang yang kompleks, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan.

Pemimpin daerah yang adaptif dan relevan mampu menjalin kemitraan strategis dengan masyarakat, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan pemangku kepentingan lain. Mereka harus mampu memasilitasi dialog yang konstruktif, mendengarkan berbagai pandangan, dan memperoleh masukan yang berharga dalam proses pengambilan keputusan.

Wibawa pemerintah daerah akan tergerus misalnya bila lalai bahkan gagal dalam menyediakan lapangan kerja dan memajukan pertumbuhan ekonomi. Saat ini, kebobrokan suatu program pemerintahan daerah dapat diperlihatkan di depan publik, dipertontonkan sedemikian rupa, sehingga dengan cepat menurunkan popularitas sang pemimpin. Ini bisa menimbulkan ketidaksukaan dan sikap sinis dari sebagian masyarakat.

Ketiga, pemimpin daerah yang adaptif dan relevan harus memiliki visi jangka panjang yang berkelanjutan. Mereka harus mampu melihat ke depan, mengidentifikasi tren dan peluang masa depan, serta merencanakan langkah-langkah strategis untuk mencapainya. 

Visi yang jelas dan komprehensif membantu pemimpin daerah untuk memandu transformasi yang dibutuhkan dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan. Pola pikir dan pola sikap adaptif dan relevan di atas dirumuskan serba singkat dengan tujuan menjadi bekal bagi pemimpin daerah mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakatnya. 

Pemimpin daerah sebagai 'orangtua daerah' selalu mengarahkan program-program kerja yang menjadikan masyarakat sejahtera. Metode pendampingan sangat diperlukan dalam menjalankan program yang dimaksud. Itulah peran penting sistem (derivatif dari kata parent, orangtua) sebagai cara membangun, mentorship, sebuah model pengasuhan demi kesejahteraan. 

Melalui pembelajaran bersama, pemerintah daerah melakukan pendampingan intens sehingga potensi alam dan masyarakatnya bisa dikelola dan dioptimalkan. Terkait regulasi, penyesuaian kebijakan-kebijakan terkini idealnya mudah diterima dan dipatuhi masyarakat. Sistem ini diterapkan ke ranah yang luas di ruang publik sebagai pengawasan sekaligus kebijaksanaan para pemimpin.

Di tengah berbagai tegangan dan ketidakstabilan ekonomi seperti kesulitan lapangan kerja, daya beli yang menurun sejalan dengan naiknya harga barang dan jasa, akhirnya pemimpin daerah bersama jajarannya berdiri di depan sebagai inspirator dan motivator, berjalan di samping sebagai mentor, dan pembimbing bagi warganya sehingga pantas untuk dibanggakan masyarakatnya, terutama generasi muda di daerah-daerah.

Pemerintah daerah berkewajiban mengayomi kaum muda untuk  bertanggungjawab mengoptimalkan keterampilan. Orang muda didorong untuk berprestasi dengan memunculkan ide-ide kreatif untuk menciptakan lapangan kerja kecil mandiri di berbagai sudut daerah (seperti UMKM mandiri, tenaga coding/programmer terlatih, memiliki kemampuan berbahasa asing). Inisiatif ini pada gilirannya mendorong daerah berdikari dan mampu membuat masyarakatnya sejahtera untuk mengurangi arus urbanisasi.

Tulisan ini tentu saja masih sangat terbatas untuk membahas masalah di daerah yang sangat kompleks. Akan tetapi, dengan memiliki pola pikir dan pola tindakan yang adaptif dan relevan, pemimpin daerah bisa membuka semakin banyak peluang untuk pengembangan daerah dan warganya. Kita semua perlu mengambil tanggung jawab untuk memperjuangkan kesejahteraan bersama, terutama di tengah zaman yang selalu berubah ini. Perubahan adalah kondisi tak terelakan, cara kita menyikapi perubahan menentukan bagaimana kualitas hidup kita.

BERITA TERKAIT