22 September 2023, 18:24 WIB

Ortuseight Gandeng 4 Atlet Ini Untuk Kampanyekan Totalitas dalam #GiveItAll


Ghani Nurcahyadi | Olahraga

Dok. Ortuseight
 Dok. Ortuseight
4 atlet terlibat dalam kampanye #giveitall Ortuseight

JENAMA apparel olahraga, Ortuseight meluncurkan kampanye terbaru bertajuk #GiveItAll. Di laman www.ortuseight.id , kampanye itu ditujukan untuk mewakili semangat totalitas tim Ortuseight dan atlet maupun pengguna Ortuseight

“Pemilihan tajuk “GIVE IT ALL” ini sendiri melalui waktu yang panjang,” ujar Ayu Putri Wulandari, Brand Communication Ortuseight, 

Seperti dilansir dari laman Instagram resmi @Ortuseight, “From Zero to Hero, by giving it all. #Ortuseight ingin mengajak kalian untuk melihat perjuangan yang menginspirasi untuk memberikan segalanya hingga berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan.”

Baca juga : Brand Sportwear Premium On, Resmi Hadir di Indonesia 

Untuk menyuarakan kampanye itu, Ortuseight juga menjalin kolaborasi dengan 4 atlet, diantaranta Bambang Bayu Saptaji dari cabang olahraga futsal, Niko Afriyanto sepak bola, Tazi Ahmad dari atletik, dan Puspa Arum Sari pencak silat .

“Arum, Bayu, Tazi & Niko telah membuktikan bahwa kerja keras sepenuh hati dengan semangat #GiveItAll adalah kunci menuju kesuksesan.” ujar Ayu Putri Wulandari. 

Baca juga : 910 Nineten Resmi Sponsori Atletik Indonesia 

Melalui keempat atlet itu, Ortuseight ingin mengajak anak muda Indonesia untuk melihat dan mendengar kisah perjuangan yang menginspirasi. 

Bambang Bayu Saptaji. Berkat kerja keras dan dedikasi pada mimpinya, atlet yang biasa dipanggil BBS ini berhasil menjadi pemain futsal profesional Indonesia pertama yang berkarir di liga futsal internasional di Dalian Yuan Dynasti, Tiongkok. 

Tazi Ahmad Dani membagikan pengalamannya ketika cedera. Dirinya hampir menyerah dan merasa gagal karena tidak bia berlatih serta sama sekali tidak beraktivitas di luar rumah. 

“Di momen ini saya dalam fase aktif-aktifnya latihan, tetapi saya harus berhenti karena mengalami cedera yang lumayan parah,” ujarnya, 

“tidak mudah bagi saya untuk melewatinya, namun saya mengatasi cobaan ini secara perlahan dengan memotivasi diri agar saya bisa sembuh dan bisa melakukan latihan kembali.” imbuhnya. 

Tazi Ahmad Dani terus giat berlatih hingga akhirnya bertemu dengan pelatih yang membantunya mengasah talentanya. Kerja keras dan dedikasi yang dilakukan Tazi sejak awal inilah yang akhirnya membuahkan hasil sehingga menjadi Juara Nasional dan mewakili Indonesia pada Thailand Sports School Khon Kaen Games 2019.

Ada juga kisah inspiratif seorang Niko Alfriyanto yang selalu mengingat pesan ayahnya untuk tak lelah mencari pengalaman dan tetap semangat serta serius berlatih. 

“Waktu itu saya diantar almarhum ayah ikut seleksi di PERSIHARJO, umur 15 tahun, tapi tidak diterima, lalu nekat berangkat ke Jakarta untuk ikut SKO (Sekolah Olahragawan Kemenpora) di Ragunan tapi tidak lolos juga padahal sudah di tahap akhir, hampir menyerah,” ujarnya. 

Berulang kali penolakan terjadi namun Niko tidak menyerah, ia terus giat berlatih dan mencoba sampai akhirnya kerja kerasnya membuahkan hasil, yaitu dapat membela Tim Nasional Indonesia dan memperkuat tim Persija Jakarta. 

“Setelah itu beberapa bulan kemudian mencoba kembali iku seleksi di Persija, dan alhamdulilah lolos, bertahan sampai sekarang,” tuturnya. 

Niko sudah berlatih sepakbola sejak duduk di bangku TK dan tak henti berjuang sejak saat itu hingga sekarang demi menjadi pesepakbola profesional.

Atlet terakhir yang diangkat untuk kampanye #GiveItAll adalah Arum Dara, ia bertutur bahwa Sea Games 2017 di malaysia merupakan titik balik bagi dirinya. Persiapan yang panjang memakan waktu kurang lebih 4-5 tahun, namun hasil akhirnya dirasa kurang memuaskan.

“Dapat medali perunggu, sedangkan harapannya dengan persiapan yang lama seharusnya dapat hasil yang lebih baik.” 

Disana juga mental Arum Dara digempur habis-habisan, “Melihat satu persatu teman di tim tumbang, saya cuma bisa nangis dan rasanya down, dari yang awalnya berdoa untuk diberikan kemenangan sampai akhirnya saya berdoa agar diberikan keluasan hati untuk menerima apapun yang terjadi.”

Disitulah momen titik balik yang membuat seorang Arum Dara hampir menyerah, 

“Dan itu pengalaman yang mendewasakan saya untuk menerima hasil dengan ikhlas tapi terus berusaha maksimal,” katanya.

Menurutnya, ketika sebuah tantangan muncul, terutama tentang karir, seorang atlet harus bisa menghadapi itu dengan lapang dada, 

“Semua orang siap untuk menang, tapi jarang ada orang yang mempersiapkan diri untuk bangkit kembali ketika mereka gagal,” pungkasnya. 

Merangkum kisah dan pesan dari Arum, Bayu, Tazi dan Niko sebagai perwakilan atlet muda ini diatas, Ortuseight berharap agar kampanye #GiveItAll ini bisa menginspirasi anak muda Indonesia lainnya agar tetap mengutamakan kerja keras sepenuh hati, dan menjadikan semangat #GiveItAll sebagai kunci menuju kesuksesan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

BERITA TERKAIT