23 May 2023, 07:47 WIB

Harga Tiket Olimpiade Paris 2024 Mahal, Slogan Games for All Dicemooh


Basuki Eka Purnama | Olahraga

AFP/Thomas SAMSON
 AFP/Thomas SAMSON
Logo Olimpiade Paris 2024 terlihat di sebuah toko di Ibu Kota Prancis tersebut.

SEJUMLAH atlet bergabung untuk mengkritik mahalnya harga tiket untuk menonton pertandingan di Olimpiade Paris 2024 menyebut slogan Games for All adalah lelucon.

Fase kedua penjualan tiket Olimpiade Paris 2024 dimulai pada 11 Mei dangan sebanyak 1,5 juta tiket di jual setelah lebih dari 3 juta tiket terjual di fase satu.

Tiket terjual dengan cepat dengan dua pertiga tiket di fase kedua terjual di hari pertama, ungkap penyelenggara Olimpiade Paris 2024.

Baca juga: Hasil Piala Dunia Panjat Tebing Jadi Modal Penting untuk Berprestasi di Olimpiade 2024

Tiket untuk final judo kelas berat, yang akan menampilkan peraih tiga medali emas asal Pancis Teddy Riner, terjual habis dalam tempo 2 jam.

"Sejujurnya, penjualan berlangsung dengan cepat, sangat cepat malahan. Ini adalah bukti antusiasme warga," ungkap penyelenggara Olimpiade Paris 2024.

Namun, seperti di fase pertama, protes kembali bermunculan, terutama di media sosial, mengecam harga tiket yang mahal, berkebalikan dengan slogan Games for All yang diserukan ketua panitia Olimpiade Paris 2024 Tony Estanguet.

Baca juga: Rusia dan Belarus Didepak dari Kualifikasi Olimpiade Paris 2024

"Kami sudah memperkirakan kritik ini. kami telah diperingatkan bahwa periode penjualan tiket adalah periode yang sulit. Namun, kami tidak menyangka skalanya luar biasa besar," aku Estanguet, peraih tige medali emas Olimpiade dari cabang olahraga dayung.

"Dengan 4 juta orang mendaftar untuk mendapatkan 1,5 juta tiket pasti akan ada yang kecewa," lanjutnya.

Dari 1 juta tiket seharga 24 euro sekitar Rp387 ribu, harga terendah di Olimpiade Paris 2024, sebanyak 150 ribu dijual di fase kedua.

Namun, tiket itu dengan cepat terjual habis sehingga calon penonton harus menghadapi harga yang lebih mahal.

Tiga hari setelah peluncuran fase kedua, para penggemar olahraga harus menghadapi tiket yang dijual seharga 690 euro (sekitar Rp11 juta) dan bahkan 980 euro (sekitar Rp15,8 juta) untuk laga semifinal atletik. Bahkan, untuk upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, tiket dijual seharga 2.700 euro (sekitar Rp43,5 juta).

"Harga tiket Olimpiade benar-benar lelucon," cicit netizen @BenjiTjumper. Sementara @KimKy-Love mencicit, "Permisi, Paris-2024, harga tiket pembukaan harganya dua kali gaji minimum, keterlaluan!"

Para atlet juga mengecam harga tiket untuk Olimpiade Paris 2024.

Peraih dua medali emas heptahlon asal Belgia, Nafissatou Thiam mengatakan, "Saya tidak yakin keluarga saya bisa datang melihat saya bertanding karena tiketnya terlalu mahal."

Judoka Prancis Amandine Buchard, yang merupakan peraih medali perunggi di kejuaraan dunia, melontarkan kecaman lewat Twitter, "Olimpiade untuk semua, katamu. Faktanya, Anda harus mengambil pinjaman dari bank sehingga keluarga dan kerabat Anda bisa menonton kami. Itu pun jika masih ada tiket yang tersisa."

Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera membela kebijakan harga tiket Olimpiade Paris 2024 dengan mengatakan harga tiket kali ini lebih murah ketimbang Olimpiade sebelumnya.

Meski begitu dia mengakui, "Tiket dengan harga terjangkau, 24 euro, ada namun langsung habis terjual."

Sementara itu, pakar olahraga David Roizen menegaskan di era ini tidak ada istilah 'Olahraga untuk semua'.

"Final Liga Champions dan Olimpiade adalah event yang dikhususkan bagi elite finansial," ujarnya.

"Adalah sebuah kesalahan menggeluarkan slogan, 'Olahraga untuk semua'," pungkas Roizen. (AFP/Z-1)

BERITA TERKAIT