TIM Williams dijatuhi denda US$25.000 menyusul pelanggaran prosedur regulasi finansial Formula 1. Hal itu diumumkan FIA, Selasa (7/6).
Sedari 2021, tim-tim kompetitor diharuskan mengumpulkan laporan keuangan internal dari pengeluaran mereka terkait batas bujet, yang tahun ini ditentukan sebesar US$141,2 juta, untuk periode antara Januari hingga April pada akhir Juni setiap tahunnya.
Pengeluaran tahunan mereka harus dilaporkan pada akhir Maret berikutnya.
Baca juga: Jadi Juara di GP Monaco, Perez Dipertahankan Red Bull Hingga 2024
Williams gagal menemui tenggat kedua yaitu 31 Maret 2022, sehingga FIA menyatakan tim itu melakukan pelanggaran prosedural pada 12 April lalu.
Tim ikonik asal Inggris itu mengakui mereka tidak mematuhi aturan tersebut.
Karena pelanggaran tersebut diungkapkan secara sukarela oleh tim sebelum tenggat waktu dan karena mereka telah sepenuhnya bekerja sama mencari solusi, Cost Cap Administration, badan yang dibentuk untuk memantau kepatuhan terhadap peraturan finansial, menawarkan tim itu Perjanjian Pelanggaran yang Diterima (Accepted Breach Agreement).
Hal itu melibatkan komitmen Williams untuk membenahi pelanggaran tersebut sebelum pukul 19:00 pada 31 Mei, membayar denda US$25.000 dan menanggung biaya yang dikeluarkan Cost Cap Administration sehubungan dengan persiapan dari ABA.
Williams menerima tawaran itu dan sejak itu telah memenuhi ketiga syarat tersebut, demikian laman resmi Formula 1.
Tim mantan juara dunia itu menjadi yang pertama terkena hukuman di bawah regulasi batas anggaran yang membatasi tim-tim Formula 1 menghabiskan lebih dari US4140 juta dalam setahun.
Dimiliki perorangan, Williams, yang dominan pada masanya namun belum lagi meraih gelar juara dunia sejak 1997, sekarang bertarung di papan bawah dan menjadi salah satu tim dengan bujet yang lebih kecil dari rival-rivalnya.
Tim-tim besar dan yang lebih kaya telah memberi peringatan bahwa menjaga pengeluaran di bawah batas anggaran akan mustahil mengingat inflasi dan biaya yang tinggi. Mereka ingin FIA untuk menaikkannya.
Bos tim Mercedes Toto Wolff mengatakan, di Grand Prix Monako, bulan lalu, bahwa tagihan listrik di pabrik mereka di Brackley telah naik dari 2,5 juta pound sterling menjadi 6,5 juta pound sterling dan biaya logistik juga mengalami kenaikan. (Ant/OL-1)