PEMBALAP Repsol Honda Marc Marquez mengatakan keputusan untuk tidak ikut GP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB pada Minggu (20/3) adalah yang terbaik untuknya.
Marquez seperti diketahui terjungkal dari motornya saat ikut pemanasan. Bodi RC213V pecah dan Marquez langsung dilarikan ke rumah sakit di Mataram.
"Mau bilang apa? Bukan waktu yang baik untuk kami, sudah kesulitan dan punya banyak masalah sejak awal," kata Marquez.
Menurutnya, kecelakaan yang dialami adalah salah satu yang paling parah untuknya. "Saya pergi ke rumah sakit dan ketika tidak ada masalah serius, diputuskan saya tidak ikut balapan. Sangat disayangkan, tapi itu keputusan terbaik," kata Marquez.
Pembalap kedua Repsol Honda, Pol Espargaro, menilai rekan setimnya, beruntung tidak cedera parah akhir pekan kemarin. Menurut Espargaro, jika saja ban yang disediakan Michelin untuk timnya tidak bermasalah, musibah yang menimpa Marquez seharusnya tidak terjadi.
Baca juga: Pembalap yang Tampil di GP Mandalika Dapat Cenderamata Bumbu Indonesia
"Situasnya begini, kami komplain bukan karena kami senang komplain (soal Michelin). Tapi karena memang ada masalah serius soal ban yang dipakai sepanjang balapan terlalu cepat aus," kata Espargaro yang finis ke-12.
Kemudian, lanjut Espargaro, ban belakang mengunci saat menikung dan itu dialami oleh semua pembalap termasuk Marquez.
"Kami punya masalah karena dari yang cepat dan aman saat tes, menjadi pelan. Saya pikir Marc beruntung tidak cedera, dan jika dia cedera, itu adalah konsekuensi dari pilihan buruk mitra kami," ujar Espargaro. (Autosport/OL-4)