PENGADILAN Federal Australia dengan suara bulat menolak banding yang diajukan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic, membuat visanya dicabut, sehingga petenis Serbia itu akan segera dideportasi.
Perjuangan Djokovic untuk dapat bertanding di Australia Terbuka 2022 pupus sudah, setelah sejak 8 Januari lalu petenis Serbia itu berjuang keras untuk tetap tampil di Australia Terbuka dengan status pengecualian medis untuk vaksinasi covid-19.
"Berdasarkan perintah pengadilan bahwa aplikasi yang diubah telah ditolak," kata Ketua Hakim James Allsop, dikutip dari AFP Minggu (16/1).
Keputusan itu diputuskan secara bulat di antara tiga hakim dan alasannya akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Atas keputusan itu, harapan Djokovic yang tidak divaksinasi untuk memenangi turnamen Australia dan memecahkan rekor 21 gelar turnamen grand slam putra pun sirna.
Argumen pengacara pemerintah yang menyatakan bahwa kehadiran Djokovic di Australia berisiko mengobarkan sentimen anti-vaksinasi selama wabah terburuk covid-19 di Australia Sejak pandemi dimulai, memperkuat keputusan Pengadilan Federal.
Pengecualian medis yang memungkinkan petenis nomor satu dunia Serbia memasuki negara itu tanpa divaksinasi telah memicu kemarahan di Australia, dan menjadi masalah politik bagi Perdana Menteri Scott Morrison, yang akan mengadakan pemilihan federal beberapa bulan mendatang.
Bintang Serbia itu dilaporkan akan meninggalkan Australia sehari sebelum grand slam Australia Terbuka dimulai.
Sky Sports menyebut, Novak Djokovic kini bukan cuma akan segera dideportasi dari Australia tapi juga berpotensi menghadapi larangan berkunjung ke Negeri Kanguru selama tiga tahun ke depan.
Dalam kurun waktu tersebut, peraih 20 gelar grand slam itu cuma diperbolehkan kembali dalam situasi istimewa yang mempengaruhi kepentingan nasional. (Rif/AFP/Sky Sports/OL-09)