PEMERINTAH Australia membatalkan visa Novak Djokovic untuk kedua kalinya pada Jumat (14/1). Australia berusaha untuk mendeportasi bintang tenis asal Serbia itu setelah ia tiba di Negeri Kanguru tanpa vaksin Covid-19.
Menteri Imigrasi Australia, Alex Hawke mengatakan pihaknta bertindak atas dasar kesehatan dan ketertiban demi kepentingan umum. "Pemerintah Perdana Menteri Scott Morrison berkomitmen kuat untuk melindungi perbatasan Australia, terutama terkait dengan pandemi Covio-19," kata Hawke dalam sebuah pernyataan.
Pembatalan secara efektif berarti Djokovic akan dilarang mendapatkan visa Australia baru selama tiga tahun, kecuali dalam keadaan tertentu.
Keputusan pemerintah Australia ini membuat impian petenis nomor satu dunia itu untuk meraih gelar Australia Terbuka ke-10 dan rekor Grand Slam ke-21, dalam bahaya.
Djokovic yang merupakan juara bertahan merupakan unggulan teratas Australia Terbuka 2020. Turnamen tenis grand slam pembuka tahun itu akan berlangsung 17-31 Januari. (AFP/OL-15)