PETENIS Britania berusia 18 tahun Emma Raducanu mencetak sejarah sebagai petenis kualifikasi pertama yang menjadi juara turnamen Grand Slam setelah mengalahkan petenis Kanada berusia 19 tahun Leylah Fernandez di laga final Amerika Serikat (AS) Terbuka, Minggu (12/9) dini hari WIB.
Raducanu, yang berperingkat 150 dunia, menjadi petenis Britania pertama dalam tempo 44 tahun yang berhasil menjuarai turnamen Grand Slam usai mengalahkan Fernandez 6-4 dan 6-3.
Petenis putri Britania terakhir yang memenangi gelar Grand Slam adalah Virginia Wade pada 1977 dan Raducanu juga menjadi petenis Britania pertama yang menjadi juara AS Terbuka sejak Wade pada 1968.
Baca juga: Selangkah Lagi, Djokovic Raih Gelar Grand Slam Keempat Tahun ini
Wade dan petenis Inggris Tim Henman hadir di Stadion Arthur Ashe untuk menyaksikan laga final Grand Slam pertama yang mempertemukan dua petenis nonunggulan.
Laga final AS Terbuka itu juga menjadi laga Grand Slam pertama mempertemukan dua petenis remaja sejak Serena Williams, kala itu berusia 17 tahun, mengalahkan Martina Hingis, 18, untuk menjadi juara AS Terbuka 1999.
Raducanu adalah juara AS Terbuka termuda sejak Williams pada 1999 dan menjadi petenis putri pertama yang menjadi juara AS Terbuka tanpa kehilangan satu set pun sejak Williams pada 2014.
Raducanu juga menjadi juara Grand Slam putri pertama yang paling minim catatan penampilan Grand Slamnya setelah dia baru sekali tampil di turnamen Grand Slam, yaitu mencapai putaran keempat Wimbledon, Juli lalu.
Adapun Fernandez baru memenangkan empat dari enam penampilannya di turnamen Grand Slam.
Ketat sejak awal
Drama dalam pertarungan antara dua petenis remaja itu sudah terjadi sejak awal laga.
Fernandez sukses menyelamatkan lima break point di gim perrama sebelum akhirnya menyerah dalam gim yang berlangsung selama 10 menit untuk membuat Raducanu unggul 2-0.
Fernandez gantian mematahkan servis Raducanu di gim ketiga.
Dengan setiap gim memperlihatkan kedua petenis beradu groundstroke kuat dan penempatan bola yang gemilang, setiap gim berlangsung menegangkan.
Raducanu memaksakan tiga break point di gim kesepuluh namum backhandnya mengenai net. Di kesempatan keempatnya, Raducanu memastikan diri memenangi set pertama dalam tempo 58 menit.
Di set kedua, Fernandez menyelamatkan tiga break point dan kemudian meraih keunggulan 2-1.
Namun, Raducanu balik mematahkan servis Fernandez untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2 sebelum kemudian unggul 4-2.
Raducanu memegang dua match point atas Fernandez namun petenis Kanada itu sukses bertahan dan membuat kedudukan menjadi 5-3.
Fernandez memiliki peluang mematahkan servis Raducanu namun petenis Britania itu terjatuh dan menyebabkan lututnya terluka sehingga membutuhkan pertolongan medis.
Fernandez sembari menangis memprotes wasit yang mengizinkan jeda medis.
Ketika laga berlangsung, Fernandez kehilangan kesempatannya mematahkan servis Raducanu dan Raducanu memastikan kemenangan lewat servis aces ketiganya dalam tempo 1 jam dan 51 menit. (AFP/OL-1)