MENCEGAH menjadi pecandu narkoba bukan hal gampang. Di masyarakat masih ada stigma terhadap pemakai narkoba. Mereka yang menggunakan narkoba acapkali susah mendapatkan pekerjaan, karena adanya stigma negatif.
Mereka susah diterima di masyarakat meskipun sudah tidak lagi menjadi pemakai, karena khawatir akan menularkan hal buruk kepada orang lain. Akibat lainnya, selain disingkirkan di masyarakat, sulit mendapatkan pekerjaan.
Hal itu menjadikan sejumlah pemuda di Kelurahan Lontong Pancur, Kecamatan Pangkanbalam, Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung ingin membuktikan bahwa mantan pemakai narkoba tetap bisa memberikan hal positif untuk masyarakat.
Para pemuda eks pengguna narkoba tersebut menggeluti tiga bidang usaha yang dipayungi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Lontong Pancur (Lopan). Ketiga bidang usaha yang mereka geluti adalah Bangka Lopan Recycle (Balore). Kedai Kopi ABA (Anti Narkoba) dan Ponpas ABA (Anti Narkoba) atau potong rambut.
UMKM yang mereka tekuni didukung oleh Pertamina Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbangsel). Melalui Full Terminal (FT) Pangkalbalam dengan program CSR Pertamina Peduli untuk menjadikan anak muda berwirausaha.
Adly, lurah Lontong Pancur menjelaskan awal mula ia tergerak memberdayakan anak muda pengguna narkoba di kelurahannya.
"Di kelurahan kami ini hampir 70 persen pemuda menggunakan narkoba. Makanya saya tergerak memberdayakaan mereka agar tidak lagi menggunakan narkoba," kata Adly kepada Media Indonesia, Senin (2/10).
Ia merekrut enam pemuda yang pernah memakai narkoba. "Saya ingin membantu mereka melalui pemberdayaan masyarakat, awalnya
saya pekerjakan mereka sebagai honorer tenaga kebersihan di kelurahan," ujarnya.
Dengan dua mobil pikup berwarna pink bantuan Pemerintah Kota Pangkalpinang, setiap hari keenam pemuda itu mengambil sampah rumah tangga di kelurahan. "Kita gaji Rp.1,9 juta perorang melalui APBD," ungkapnya.
Ia memberanikan diri membuat proposal minta bantuan CSR dari Full Terminal Pertamina Pangkalbalam. Keenam pemuda ini dimasukkan sebagai anggota UMKM Lopan.
"Dalam proposal itu, status mereka berenam tidak saya sembunyikan. Saya katakan mereka adalah eks pengguna narkoba," imbuhnya.
Proposal tersebut direspons cepat oleh Pertamina dan tanpa menunggu lama langsung disetujui. Bantuan berupa barang dan tempat usaha juga sudah diberikan.
"Untuk Balore (Bangka Lopan Reycle) mendapat bantuan mesin press sampah dan tempat. Begitu pula dengan kedai Kopi Anti Narkoba mendapat bantuan peralata. Tidak ketinggalan potong rambut pun demikian," terangnya.
Hampir satu tahun berjalan tiga unit usaha yang mereka geluti telah memberikan keuntungan Rp600 ribu per minggu.
"Habis ambil sampah dari rumah warga, sampah plastik dipilah dan dipress dengan mesin bantuan dari Pertamina. Sore buka warung kopi dan potong rambut. Alhamdulilah seminggu mereka dapat Rp600 ribu," kata Aldy.
Aldy juga memastikan enam pemuda ini tidak lagi menggunakan narkoba dilihat dari gaji yang ia terima setiap minggunya diberikan kepada orangtua masing-masing.
"Gaji tidak diberikan ke orangnya langsung, tapi kita serahkan ke orangtuanya. Ini salah satu upaya kita agar uang yang didapat tidak dipakai untuk membeli narkoba," ungkapnya.
Ia menyebutkan bantuan CSR Pertamina ke UMKM Lopan memberikan dampak perekonomian luar biasa bagi masyarakat.
"Bantuan Pertamina ini luar biasa. Ini bisa jadi contoh bahwa pengguna narkoba bisa berubah asalkan mereka diberi peluang usaha dan ada niat untuk berubah," lanjutnya.
Oskar salah satu eks pengguna narkoba mengatakan adanya usaha jdan pekerjaana membuatnya sibuk dan tidak lagi berpikir menggunakan narkoba.
"Kami berterima kasih dengan Pak Lurah dan Pertamina yang sudah membantu kami memberikan peluang dan kepercayaan untuk berusaha. Kami berharap tema kami yang pernah narkoba untuk berhenti dan memulai hidup baru dengan memanfaatkan usaha yang ada," pesan Oskar.
baca juga: Pertamina Enduro Kembali Hadir di GP Indonesia
Sementara, Layli Maratus, CDO Full Terminal Pangkalbalam mengatakan Pertamina Peduli terus berupaya memberikan manfaat dan pemberdayaan untuk masyarakat di lingkungan kerja Pertamina.
"Untuk Pulau Bangka ini nilai bantuan CSR yang dikucurkan Pertamina regional Sumbangsel melalui FT Pangkalbalam tahun 2021 Rp.350 juta, pada 2022 Rp345 juta dan tahun ini Rp450 juta," kata Layli.
Ia menambahkan Pertamina Peduli melakukan pemberdayaan masyarakat dengan beragam cara. Salah satunya melalui usaha UMKM seperti UMKM Lopan yang punya 4 unit usaha.
Selain itu ada UMKM Aok Bee Farm di Kampung Dul Bangka Tengah dan UMKM Tropical Garden and Plant Nursery di Tua Tunu Pangkalpinang.
"Semua UMKM yang kami bantu tidak berwujud uang tetapi barang dan pelatihan. Termasuk UMKM Lopan Pangkalbalam yang dikelola oleh eks pengguna narkoba," ujarnya.
Ia berharap bantuan dari CSR Pertamina ini dapat memberikan manfaat bagi perekonomian masyarakat. (N-1)