01 October 2023, 18:12 WIB

DPR Dukung Bahlil Pastikan Investasi Rempang Sejahterakan Rakyat


Media Indonesia | Nusantara

MI/HO
 MI/HO
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan investasi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau akan berdampak besar bagi ekonomi nasional, khususnya ekonomi masyarakat di Pulau Rempang.

Diketahui Pulau Rempang akan dikembangkan sebagai kawasan ekonomi khusus bernama Rempang Eco City. Salah satu di dalamnya adalah pabrik produsen kaca Tiongkok, Xinyi Glass Holdings Ltd dengan lahan 2.000 hektare. 

Menurut Menteri Bahlil, investasi tersebut diperlukan untuk menggerakkan roda ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. 

Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi mengatakan investasi di Pulau Rempang diyakini tidak akan ditolakmasyarakat setempat, jika investasi dengan nilai ratusan triliun rupiah itu berdampak pada kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.

Sehingga, menurut Intan, pemerintah harus meyakinkan masyarakat setempat terkait masa depan mereka, baik itu lapangan kerja, ganti rugi rumah hingga lahan bertani mereka.

“Kalau kita bicara investasi masuk, saya yakini tidak ada penolakan. Karena kalau bicara investasi itu kan akan berdampak juga ke masyarakat sekitar. Tapi, kalau saya melihat Rempang, ini harus ada keberpihakan kepada komunitas lokal, dalam hal ini masyarakat setempat,” kata Intan kepada wartawan, Minggu (1/10).

“Negara kita negara besar, jadi, saya yakin dengan investasi itu harus berdampak bagi penyerapan tenaga kerja, kemudian bagi community development, artinya perekonomian lingkungan di sana itu harus tumbuh,” sambungnya.

Dikatakan Intan, Indonesia, saat ini, menjadi salah satu negara yang tepat untuk investasi karena didukung dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat.

Untuk itu, pemerintah lewat Menteri Bahlil harus memastikan hak masyarakat yang akan direlokasi, serta memastikan lapangan kerja yang layak bagi mereka.

“Jadi kalau bicara masyarakatnya, saya yakin tidak ada penolakan. Jadi, menurut saya, tidak perlu khawatir karena Indonesia ini laku kok, artinya yang penting adalah pemerintah bisa menjaga, di satu sisi investasi masuk untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tapi di sisi lain ini berdampak positif bagi masyarakat,” ucapnya. 

Dijelaskan politisi PAN ini, relokasi atau ganti rugi yang dilakukan oleh pemerintah sejauh ini tidak pernah mengecewakan. Sebut saja investasi jalan tol yang dilakukan oleh para investor, pemerintah tetap menekankan agar masyarakat yang terkena dampak atas investasi harus mendapat kompensasi yang sepada bahkan lebih. 

“Kalau bicara yang namanya investasi dalam bentuk apa pun Indonesia sudah banyak melakukan, misalnya infrastruktur jalan, jalan tol selama ini pembebasan lahan sebagainya kan memang sudah ada aturannya, tidak ada kata ganti rugi yang ada ganti untung,” jelasnya.

“Pohon pagar saja dihitung. Jadi di satu sisi antara pengusaha atau masuk di investasi itu jelas, tapi di sisi lain agreement komitmen antara pengusaha dengan rakyat setempat juga harus jelas, harus konkret,” tandasnya. (RO/Z-1)

BERITA TERKAIT