PRESIDEN Joko Widodo meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengintegrasikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) dengan kereta feeder di sejumlah stasiun di Kota Bandung.
Setelah kereta feeder dari Stasiun Padalarang terhubung ke Stasiun Kota Bandung, yang berikutnya ialah dari Stasiun Tegalluar ke Kota Bandung.
Pesan Kepala Negara itu disampaikan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin seusai mengikuti Rapat Terbatas terkait integrasi transportasi publik di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/9).
Baca juga : Presiden akan Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 'Woosh' 1 Oktobe
Menurut Bey, Presiden juga meminta Jabar segera mengkaji rencana LRT yang akan mengintegrasikan wilayah Bandung selatan dengan utara. Upaya itu dinilai bisa mengurai kemacetan.
"Harus segera dilakukan transportasi publik yang berbeda (LRT). Benar-benar baru tidak hanya mengandalkan yang sudah ada," tambahnya.
Baca juga : Pendaftaran Uji Coba Gratis KA Cepat Whoosh Tahap 2 Kembali Dibuka
Bey mengaku akan segera bertemu dengan Kementerian Perhubungan untuk rencana pembangunan LRT agar kajiannya tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Dalam Ratas, kata Bey, Presiden juga meminta agar transformasi dari kendaraan pribadi ke transportasi publik terus disosialisasikan kepada masyarakat.
Jika transportasi sudah terintegrasi, diharapkan kemacetan di kota metropolitan seperti Jakarta, Jabodetabek, Bandung Raya bisa dikurangi.
"Kerugian akibat kemacetan sangat besar. Di Jakarta saja sekitar Rp65 triliun, dan Jabodetabek itu Rp100 triliunan. Di daerah lain sekitar Rp12 triliun," imbuhnya.
Presiden, lanjut Bey, mengingatkan harus ada inovasi khusus dalam pembangunan atau terintegrasinya transportasi publik.
Rapat terbatas dipimpin langsung Presiden Joko Widodo, dihadiri pula Wapres Maruf Amin dan sejumlah menteri, Penjabat Gubernur DKI, Jawa Barat dan Banten. (Z-5)