22 September 2023, 12:25 WIB

Stok Beras di  Lumbung Padi Jawa Tengah Menipis


Akhmad Safuan | Nusantara

Antara
 Antara
Demak yang menjadi lumbung padi di Jawa Tengah mengalami penipisan stok beras. Bahkan harus mendatangkan dari daerah lain.

STOK beras di Kabupaten Demak, merupakan salah satu lumbung pangan Jawa Tengah, mulai menipis. Pedagang di daerah pantura ini terpaksa mendatangkan beras dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan.

Seorang pedagang beras di Pasar Buntoro, Demak Mariyah, 40, mengatakan pada kondisi normal biasanya masih tersedia hingga satu ton, tetapi saat ini hanya ada tersedia kurang dari empat kwintal. "Kami mendapatkan beras dari Grobogan dan Semarang," tambahnya.

Senada, Tukin, 56, pemilik penggilingan padi di Sayung, Demak, mengaku menutup usahanya tiga bulan terakhir karena tidak ada petani atau pedagang beras menyelepkan gabahnya. Pasalnya di wilayah ini sudah tidak ada panen.

Baca juga: Mentan SYL Sebut Neraca Beras Aman, Hanya Kehilangan 380 Ton

Operasi pasar beras mulai dilakukan Pemerintah Kabupaten Demak bersama Bulog setempat, bahkan bupati berjanji akan terus menggelontorkan beras untuk warga untuk menahan harga beras semakin tinggi.

"Bersama Bulog kami akan terus gelar operasi pasar, seperti kemarin Kamis (21/9) di Pasar Karanganyar kurang dari satu jam lebih satu ton  beras dijual  Rp10.200 per kilogram langsung ludes," kata Bupati Demak Eisti'anah, Jumat (22/9).

Baca juga: Beras Bantuan Ringankan Beban Warga Palu

Eisti'anah mengakui saat ini Demak menipisnya stok beras. "Benar beras di sini menipis dan pedagang mendatang dari daerah lain," imbuhnya.

Berdasarkan keterangan dari dinas pertanian, lanjut Eisti'anah, sudah lama tidak ada panen padi di daerah di ini, karena setelah musim tanam 2 dan 3 petani mengganti dengan tanaman sela yakni palawija, sedangkan tingginya harga beras saat ini akibat El Nino.

Sementara itu berdasarkan catatan Media Indonesia, panen terakhir di Kabupaten Demak terjadi Juni lalu, bahkan pada panen raya Februari lalu tercatat menghasilkan  hingga 614.946 ton dari luas lahan 95.857 hektare, sehingga daerah ini menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah serta penyangga pangan nasional.

Hasil panen padi di Kabupaten Demak secara perhitungan cukup besar meskipun setiap tahun mengalami penurunan produksi, seperti pada tahun 2020 sebanyak  659.065 ton, tahun 2021 sebanyak 656.823 ton, tahun 2022 sebanyak 615.686 ton . (Z-3)

BERITA TERKAIT