JUMLAH uang rupiah yang lusuh di Bangka Belitung (Babel) terbilang tinggi. Sampai Agustus tahun ini jumlah uang tidak layak yang ditarik dan dimusnahkan mencapai Rp370 miliar.
"Priode Januari hingga Agustus tahun ini kita sudah menarik uang lusuh sebanyak Rp370 miliar," ujar Dian Hangga Wibowo Adiministrator perkasan unit Implementasi Pengelolaan
Uang Rupiah Bank Indonesia (BI) Babel.
Dian mengaku setiap tahun jumlah uang lusuh meningkat. Hal itu dipicu kurang kesadaran menjaga kualitas uang, makanya banyak uang lusuh yang kita tarik," kata Dian.
Baca juga: RI Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di 2030, Tanpa Duit APBN
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Babel Agus Taufik membenarkan setiap tahun ada ratusan miliar uang lusuh yang di tarik, baik dari Pulau Belitung maupun di Pulau Bangka.
"Ya memang benar setiap tahun ada ratusan miliar uang lusuh yang kita tarik untuk di musnahkan," katanya.
Baca juga: Salahgunakan BBM Subsidi, 8 SPBU di Babel Kena Sanksi Pertamina
Agus mengaku uang lusuh ratusan miliar itu di musnahkan langsung di BI Babel tidak ke pusat. "Kita musnahkan semuanya di Babel tidak ke pusat," ungkap dia.
Agus mengaku uang lusuh yang paling banyak di tarik adalah pecahan Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000. "Tiga pecahan uang ini kurang dj jaga dengan baik jadi kita tarik, kita gantikan uang baru," imbuhnya.
Penarikan uang lusuh ini juga menurutnya dilakukan hingga ke pulau terpencil di Babel seperti Pulau Selat Nasik dan Seliu. "Di pulau pulau kita ini banyak juga uang lusuhnya, makanya petugas kita datang ke pulau untuk mengganti uang lusuh itu," terang Agus.
Guna menjaga agar uang tidak mudah Lusu BI disebutkanya menambah lapisan coting pada uang pecahan Rp1.000, Rp2.000, dan Rp5.000. "Budaya masyarakat kita ini malas menambung dan enggan menukarkan uang sehingga banyak uang lusuh itu, kita terus menghimbau masyarakat agar dapat menjaga uang sehingga tetap layak edar," ucap dia. (Z-3)