MASYARAKAT Kecamatan Huta Bayuraja, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, mengeluhkan kondisi debit air irigasi yang mengaliri lahan persawahan mereka tidak lancar.
"Dulunya para petani menanam padi, sehingga daerah Huta Bayuraja merupakan penghasil padi terbesar di Kabupaten Simalungun. Namun terakhir sebagian besar beralih ke jagung, dikarenakan air tidak lancar ke persawasahan,"kata Meswanto, warga Huta Bayuraja saat peluncuran KTP Elektronik di Kantor Camat Huta Bayuraja Simalungun, Kamis (21/9).
Mendengar laporan dan keluhan masyarakat itu, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga langsung meninjau ke lokasi irigasi. Tampak kondisi debit air yang mengalir di irigasi itu tidak lancar dan sebagian besar areal persawahan telah beralih fungsi ke tanaman jagung.
Baca juga : Pj Sekda Pinrang Dorong Petani CSA Tingkatkan Produktivitas Pertanian
"Aliran air ini dari mana? Apakah dari sungai atau dari mata air?," tanya Bupati kepada Meswanto saat berdiskusi di lokasi titik irigasi.
Menjawab pertanyaan itu, Meswanto menjelaskan kalau aliran irigasi tersebut bersumber dari mata air yang debit mata airnya sudah berkurang karena sebagian airnya sudah di pergunakan untuk kebutuhan air minum oleh PDAM Tirta Lihou.
Baca juga : Petani Pinrang Manfaatkan Burung Hantu untuk Barantas Hama Tikus
"Kalau hujan sajalah baru aliran irigasi ini besar dan dapat mengaliri persawahan. Kalau kita menambah debit airnya dari sungai akan lumayan jauh dan itu pun dari aliran sungai Bah Kasindir. Itupun sangat sulit kalau kita buat," terang Meswanto di lokasi sumber air.
Mendengar hal itu, Radiapoh mengungkapkan, saat ini dunia sedang mengalami krisis ketahanan pangan terkhusus beras.
"Jadi inilah momen yang harus kita ambil kalau Kabupaten Simalungun bisa menjadi penghasil padi terbesar," kata dia.
Dia mengatakan Kabupaten Simalungun termasuk sebagai penghasil padi terbesar, dan Huta Bayuraja inilah salah satu penyumbangnya.
"Jadi itu harus kita pertahankan dan saat ini dunia sedang krisis pangan. Ini bisa menjadi momen buat kita," ujarnya.
Untuk masalah irigasi dalam mengairi persawahan, dia memastikan akan menyelesaikannya secara bertahap.
"Kita turunkan alat berat untuk mengorek sedimen yang berada di sepanjang irigasi ini," ujarnya. (Z-5)