KOREM 132 Tadulako, Sulawesi Tengah, siap berkolaborasi dengan pelbagai unsur demi mencegah kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di provinsi itu.
Kepala Seksi Operasi Kasrem 132 Tadulako Kolonel Inf Kusnandar Hidayat mengatakan, saat ini suhu panas meningkat akibat dampak el nino.
Selain itu kekeringan juga terjadi di beberapa wilayah termasuk pembukaan lahan pertanian baru yang masif sehingga bisa memicu terjadinya karhutla.
Baca juga : Menteri LHK: September Bulan yang Berat untuk Hadapi Karhutla
“Dengan melihat potensi-potensi karhutla, makanya kami siap berkolaborasi dengan pelbagai pihak untuk mencegah karhutla terjadi,” terangnya di Palu, Kamis (14/9).
Baca juga : Si Jago Merah Bakar Hutan di Banyumas
Karhutla, lanjut Kusnandar, dapat dipicu oleh pelbagai faktor, baik ada unsur kesengajaan manusia maupun karena fenomena alam.
“Oleh karena itu pencegahan penting dilakukan ketimbang nanti sudah terjadi karhutla baru turun lapangan,” tegasnya.
Kusnandar menambahkan, TNI-AD siap ikut terlibat dalam upaya pencegahan dengan menggencarkan edukasi kepada masyarakat agar tidak membakar sampah di sembarang tempat, maupun tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan pertanian baru.
“Kami memiliki prajurit yang bertugas di wilayah desa dan kelurahan se Sulteng. Dengan sumber daya tersebut edukasi digencarkan termasuk mitigasi dalam menghadapi bahaya karhutla,” tandasnya.
Sejauh ini sudah terjadi 11 kasus karhutla di Sulteng. Lima kasus terjadi di Kabupaten Banggai dan enam kasus terjadi di Kabupaten Poso.
Dan berdasarkan analisis BMKG, diproyeksikan sekitar 85 % wilayah Sulteng mengalami kekeringan di bulan ini, dengan suhu tertinggi pada puncak el nino sekitar 36,0 derajat celcius dan suhu normal rata-rata harian sekitar 32,6 derajat celsius. (Z-8)