14 September 2023, 07:55 WIB

Duh, Anggaran Bantuan Air Bersih BPBD Kota Semarang Habis


Akhmad Safuan | Nusantara

MI/Akhmad Safuan
 MI/Akhmad Safuan
BPBD Kota Semarang mengungkapkan anggaran bantuan air bersih sudah habis. Saat ini hanya tergantung dari CSR.

KESULITAN anggaran pengadaan air bersih untuk mengatasi kekeringan pemerintah daerah tidak hanya terjadi di Kabupaten Demak. Di Kota Semarang ketersediaan anggaran tersebut juga telah habis, sehingga hanya mengandalkan bantuan pihak lain.

"Stok air bersih bersumber dari anggaran yang dimiliki sudah habis atau nol," kata Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto, Kamis (14/9).

Kondisi kian parah dengan bertambahnya kawasan yang mengalami kekeringan. Seperti Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang yang sebelumnya tidak pernah mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Saat ini untuk mengatasi krisis air bersih, pemda mengandalkan CSR.

Baca juga: Garut Perpanjang Status Tanggap Darurat Kekeringan Selama 14 hari

Meskipun Anggaran air bersih telah habis, ungkap Endro, upaya pemenuhan air bersih bagi warga terlanda kekeringan terus dilakukan. Dari 25 tangki air bersih dari program CSR, 
10 tangki di antaranya telah didistribusikan ke wilayah terlanda. Kini tersisa 15 tangki.

Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman mengatakan menghadapi kekeringan dan kesulitan air bersih ini, dewan akan menganggarkan pengadaan air bersih pada APBD perubahan 2023. 

Baca juga: Kalimantan Selatan Kembali Gelar Salat Istisqa Kembali Digelar

"Saya minta segera dilakukan pemetaan kekeringan di setiap wilayah, karena ini penting untuk pengalokasian kebutuhan bantuan air bersih itu," ujar Kadarlusman.

Dalam menghadapi kesulitan pemberian bantuan air bersih akibat anggaran yang ada telah habis, menurut Kadarlusman tidak bisa ganta mengandalkan bantuan swasta melalui program CSR, terapi juga terus dapat dikoordinasikan dengan PDAM Kota Semarang yang masih memiliki cadangan air bersih mencukupi. (Z-3)

BERITA TERKAIT