MUSIM kemarau yang melanda seluruh wilayah Sulawesi Tengah, berdampak pada perkebunan tomat di Palu. Petani di kota itu merugi akibat gagal panen.
Pantauan Media Indonesia di perkebunan tomat Kelurahan Bayaoge dan Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga ratusan petak tanaman tomat petani rusak.
Selain pohon yang mengering, buah tomatnya juga membusuk.
Baca juga : Kiai Muda Jatim Salurkan Air Bersih Bantu Majelis Taklim Bojonegoro*
“Hampir semua tomat di perkebunan ini rusak. Makanya tidak dipanen. Otomatis rugi lah,” kata salah satu petani Halik Ramdan ditemui di Kelurahan Bayaoge, Minggu (10/9).
Menurutnya, pohon hingga buah tomat yang rusak akibat kekeringan dampak dari kemarau yang sudah berlangsung beberapa pekan di Palu.
Baca juga ; Pantau Gambut: Jumlah Titik Panas Agustus 2023 Melonjak 4 Kali Lipat
“Biasanya tomat ini tahan panas, tapi mungkin karena kemarau panjang makanya rusak seperti itu tomatnya,” imbuhnya.
Petani lainnya, Kasman menambahkan, terpaksa harus menelan kerugian hingga jutaan rupiah akibat gagal panen.
“Satu petak kebun tomat ini modalnya Rp300 san ribu. Saya punya ada beberapa petak. Kerugian jutaan rupiah lah semua,” ungkapnya ditemui terpisah di Kelurahan Pengawu.
Kasman dan petani lainnya berharap, musim di Palu bisa kembali normal sehingga mereka tidak mengalami gagal panen lagi.
“Semoga kemarau ini tidak berkepanjangan,” tandasnya. (Z-5)