04 September 2023, 19:23 WIB

BMKG Deteksi 609 Titik Panas Membara di Pulau Sumatra


Rudi Kurniawansyah | Nusantara

Antara
 Antara
Ilustrasi

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Senin (4/9), menemukan sebanyak 609 hotspot atau titik panas indikator kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang membara di Pulau Sumatra. Titik panas itu tersebar pada sejumlah provinsi dan terbanyak terdeteksi di Sumatra Selatan dengan jumlah 343 titik.

Prakirawan BMKG Pekanbaru Yasir Prayuna mengatakan jumlah titik panas itu turun dari sehari sebelumnya yang mencapai 717 titik panas. Meski terjadi penurunan, jumlah tersebut masih tergolong sangat tinggi.

"Titik panas terbanyak di Sumatra Selatan mencapai 343 titik," kata Yasir, Senin (4/9).

Baca juga : Asap Karhutla Masuk Palembang, Warga Diimbau Pakai Masker

Ia menjelaskan, selain 343 titik di Sumatra Selatan, titik panas juga terpantau di Lampung dengan jumlah 81 titik, Jambi 69 titik, Bangka Belitung 67 titik, Sumatra Barat 19 titik, Bengkulu 17 titik, Riau 10 titik, dan Kepulauan Riau tiga titik panas.

"Untuk Riau terdapat 10 titik panas yang tersebar pada sejumlah wilayah yaitu Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir masing-masing empat titik, dan Kampar dua titik panas," jelasnya.

Baca juga : Karhutla di Kalsel Terus Meluas, Operasi Pemadaman sudah 931 Kali

 

Mudah terbakar

Sementara tingkat kemudahan terbakar atau Fine Fuel Moisture Code (FFMC) Karhutla seluruh wilayah Riau pada dua hari terakhir Minggu (3/9) dan Senin (4/9, terpantau pada level ekstrem atau sangat mudah terbakar.

Lantaran itu tim pemadam Manggala Agni meningkatkan operasi patroli terpadu dan patroli pencegahan karhutla di Riau.

"FFMC di tingkat Ekstrem. Untuk pasukan semua standby dan siaga. Untuk antisipasi apabila ada kejadian maupun laporan dari masyarakat," kata Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru Chaerul Parsaulian Ginting kepada Media Indonesia.


Foto Tingkat Kemudahan Terbakar Ekstrem (Sumber: Dok Manggala Agni)

 

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya melakukan patroli terpadu di 5 Posko Desa. Diantaranya sebanyak 3 posko di Kabupaten Rokan Hulu dan 2 posko di Kabupaten Kampar.

"Kita juga mulai Patroli Pencegahan Karhutla Bersama MPA (Masyarakat Peduli Api) di 2 desa. Yaitu Desa Bencah Kelubi Kecamatan Tapung dan Desa Salo, Kecamatan Salo di Kabupaten Kampar," jelas Chaerul.

Ia mengungkapkan, sejauh ini situasi dan kondisi di wilayah kerja Daoos Pekanbaru masih aman dan kondusif. Namun kondisi kejadian karhutla masih berlangsung di wilayah Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

"Alhamdulillah untuk wilker (wilayah kerja) Daops Pekanbaru sampai sore ini aman. Beberapa kejadian karhutla di wilker Daops Rengat," pungkasnya. (Z-4)

BERITA TERKAIT